86.Penjelasan

342 39 4
                                    

Happy reading

Kendaraan roda empat yang di kendarai oleh Yoga baru saja sampai di parkiran sekolah. Avi membuka seatbelt  nya dan hendak keluar sebelum Yoga menarik tangannya membuat pergerakannya yang ingin membuka pintu mobil terhenti.

"Apa?" tanya Avi menatap cowok itu heran.

"Kalung lo lepas." ujar Yoga.

Alis Avi bertaut bingung. Masalahnya kalung yang dimaksud adalah kalung yang bandulnya adalah cincin pernikahan mereka. "Kenapa lo nyuruh lepas?"

"Lepas aja dulu, nanti juga lo tau."

Walaupun ragu Avi tetap melakukannya. Ia melepas kalung itu dari lehernya. "Lo lagi gak kepikiran untuk buang kalungnya kan?" matanya memicing.

Terdengar helaan napas Yoga. "Ngapain juga gua lakuin itu?"

"Ya kan bisa jadi. Kayak di sinetron yang gue nonton semalam. Suaminya itu buang kalung pemberian istrinya gara-gara mau cerai."

"Jangan kebanyakan nonton sinetron. Mendingan nonton opa-opa aja. Kasian otak lo ikut terpengaruh sama drama-drama sinetron Indosiar."

"Terus lo mau ngapain kalung gue?" Avi baru menyadari kalau Yoga juga sudah tidak memakai kalungnya lagi.

"Kalung lo dilepas juga? Tuhkan.. lo beneran mau ceraikan istri lo yang cantik, imut, baik hati, lembut, pintar, dan sholehah ini?"

"Emang salah gue apa? Padahal selama ini gue rasa gue gak punya salah deh,"

Yoga memutar bola matanya malas. "Lebay banget. Otak lo beneran udah gak ketolong ya?"

Yoga mengambil tangan kiri Avi kemudian menyematkan cincin itu ke jari manis Avi. Kini cincin yang tadinya dijadikan bandul kalung sekarang sudah terpasang di tempat yang seharusnya berada. Yaitu di jari manis Avi.

"Semua orang udah tau kalo kita udah menikah. Jadi gak ada gunanya lagi nyembunyiin cincin pernikahan ini dari mereka. Dan juga kalo kita sembunyiin cincin ini yang ada mereka pasti curiga."

Yoga memperlihatkan tangan kanannya, dimana cincin pernikahan mereka juga sudah terpasang di jarinya. Ternyata Avi sudah salah menduga mengira Yoga membuang kalungnya dan benar-benar akan menceraikan dirinya.

Avi sempat terdiam beberapa saat karena speechless dengan perlakuan Yoga yang diluar dugaannya. Jantung Avi berdegup kencang disertai pipinya yang memerah karena salah tingkah plus malu karena dirinya sudah bertingkah konyol mengira Yoga akan menceraikan dirinya.

ASTAGAAA!!! jika Avi berada di kamar sekarang mungkin dia sudah jungkir balik salto depan belakang manjat dinding sambil kayang dan jangan lupa berteriak sekeras-kerasnya. Tapi karena sekarang situasinya berbeda jadi dia harus terlihat cool dan tidak boleh terlalu nampak bahwa dirinya kini sedang SALTING BRUTAL dan jantung nya tengah disko pake lagu bento.

Avi tersenyum kaku seraya berucap, "I-iya l-lo bener."

"Jadi lo gak usah takut lagi. Kalo perlu pamer aja ke mereka. Biar mereka tau kalo lo udah nikah sama cowok ganteng, cool, pintar, bertanggung jawab, dan sholeh kayak gua." Yoga menyisir rambutnya menggunakan sela-sela jarinya ke belakang.

"Idih muji diri sendiri."

"Lo tadi apa kabar?"

"Gue ngomongin fakta." Avi mengibaskan rambutnya yang terurai itu kebelakang.

Yoga yang merasa gemas pun mengacak rambut Avi hingga berantakan.

"Aaaaa Yoga!! Rambut gue jadi berantakan!" kesal Avi.

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang