Happy reading
Avi mengerjapkan matanya, sesekali mengucek matannya karena merasa terusik dengan cahaya matahari yang masuk dari fentilasi hingga menyilaukan mata.
Begitu ia bangkit rasa sakit langsung menyerang kepalanya, sejenak ia terduduk seraya memegangi kepalanya yang terasa berdenyut. Entah mengapa kepalanya tiba-tiba saja terasa sakit padahal sebelumnya tidak pernah seperti ini saat dirinya bangun tidur.
Tapi ada sesuatu yang janggal, Avi tidak mengingat apapun tentang bagaimana dirinya bisa pulang, dan dengan siapa dirinya pulang, lalu... bagaimana pakaiannya bisa berganti menjadi piyama? Begitu banyak pertanyaan dalam kepalanya namun sedikitpun Avi tidak mengingat sebagian dari kejadian semalam.
Namun semua pertanyaan itu hilang dalam sekejap begitu melihat jam yang sudah menunjukkan pukul tujuh.
"Mampus!"
Avi pun segera turun dari kasur dan bergegas menuju ke kamar mandi.
***
"Selamat pagi bibi!" sapa Avi saat menuruni tangga dengan raut wajah yang terlihat begitu ceria dan bersemangat.Bi Lastri yang tengah menyusun sarapan di atas meja makan sontak tersenyum pada gadis itu. "Selamat pagi neng geulis,"
Mendengar dirinya di bilang cantik spontan membuat gadis itu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
"Aaaa... bibi bisa aja, Avi jadi salting nih,"
"Emang non cantik kok. Bibi gak bohong."
"Iya deh bi, makasih. Sayang bibi deh," Avi memeluk tubuh wanita itu dengan hangat.
Bagi Avi, bi Lastri sudah ia anggap seperti ibunya sendiri, setelah Lusi dan Lisa tentunya.
"Buruan sarapan non, entar telat ke sekolahnya."
"Wahh... keliatannya enak-enak nih, bikin ngiler aja," Avi sudah mengambil posisi duduk di meja makan.
Melihat bi Lastri yang hendak pergi membuat Avi lantas kembali bersuara.
"Bibi mau kemana?""Mau ke dapur non bersihin piring-piring kotor." jawab bi Lastri.
"Nanti aja, bibi makan bareng sama Avi dulu ya,"
"Aduh non gak usah, bibi gak enak. Kamu aja yang makan, bibi bisa makan nanti pas kerjaan bibi udah selesai."
"Enggak. Pokoknya bibi harus makan bareng sama Avi. Lagian gak enak rasanya makan sendirian di meja makan, Yoga juga gak tau kemana pagi-pagi udah ngilang."
"Tapi non..."
"Gak ada tapi-tapian. Pokoknya bibi harus makan bareng sama Avi. Makanannya juga banyak banget, Avi gak mungkin abisin ini semua." ujar Avi terus memaksa wanita itu untuk makan bersamanya.
Karena terus di paksa, akhirnya bi Lastri pun mau duduk bersama di meja makan tepatnya di sebelah Avi.
"Bi. Semalam bibi tau gak Avi pulang dari pesta bareng siapa?"
"Sama den Yoga." jawab bi Lastri sesuai kebenaran.
"Yoga? Gimana ceritanya? Kok Avi gak ingat apa-apa ya bi?" Avi bertanya-tanya.
Pasalnya dari sudut pandang Avi, semalam Yoga tidak berada di pesta karena harus mengurus masalah pekerjaan dengan papi.
Lalu bagaimana bisa Yoga yang membawanya pulang? Apa cowok itu datang menjemputnya?
"Mungkin karena non Avi ketiduran jadi gak ingat apa-apa, soalnya pas pulang non Avi dibawa masuk sama den Yoga dengan cara di gendong."
Mata Avi sontak melebar terkejut. "Di gendong?!"

KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
RandomIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...