MY COUSIN MY HUSBAND [End]

15.Gita ngambek

Happy reading

"Thanks," ucap Avi saat menuruni motor Yoga.

"Udah sana balik!" usirnya.

"Ngusir, lo?"

"Hm,"

"Fu*k!"

Saat Yoga ingin membuka suara, buru-buru Avi membuka gerbang lalu berlari masuk ke rumahnya meninggalkan Yoga yang menatap gadis itu kesal.

"Dadahhhh... hadijah!"

"Sia*an!" umpat Yoga. Cowok itu menancap gas pergi meninggalkan pekarangan rumah Avi.

***

"Assalamualaikum, Avi pulaaaang!" teriak Avi menggema.

"Di antar siapa?" tanya Roy yang baru saja datang dari arah dapur dengan memegang segelas air.

"Yoga." jawab Avi mendaratkan bokongnya di sofa.

"Bunda mana?" tanya Avi.

"Lagi pergi arisan katanya, sama ibu-ibu kompleks."

"Ohh,"

"Tumben Yoga nggak mampir," ujar Roy.

Avi tersenyum tipis mendengar ucapan Roy. "Gue usir." kata Avi santai.

"Huh?!"

"Hahahaha!" Avi tertawa dan pergi begitu saja ke kamarnya meninggalkan Roy yang masih bingung akan sikap adiknya.

***

"AVIVA!!!" suara cempreng itu membuat langkah Avi terhenti.

Aviva. Selaku pemilik nama, harus menahan malu karena ulah sahabatnya itu.

"Masih pagi ya tuhaaaan! Nggak usah teriak-teriak!" tegur Avi.

"Tau nih Gita, malu-maluin!" cibir Lola dengan lidah yang terus menjilati lolipop di tangannya.

Gita menyengir lebar membuat Avi, Lola, dan Sisil memutar bola matanya jengah. "Sorry, ini udah kebiasaan yang hakiki buat gue, jadi nggak bisa di rubah." katanya.

"Emang ngapain manggil-manggil gue pake teriak-teriak segala?" tanya Avi melanjutkan langkahnya diikuti oleh ketiga sahabatnya.

"Lo tau nggak, kalo besok ada pertandingan basket di sekolah kita."

"Pertandingan basket? Serius?"

"Dan lo tau nggak, lawan sekolah kita itu siapa?"

Avi menggeleng. "Siapa?"

Lola menyaut. "Anak SMA Radika!" jawabnya.

Deg

SMA Radika?

Avi terkejut. Mendengar nama sekolah itu membuat sekujur tubuh Avi terasa panas dingin mengingat semua kejadian yang terjadi di sekolah dulunya.