105.Penelfon misterius

259 26 4
                                    

Happy reading

Sebuah kendaraan roda empat baru saja berhenti tepat di depan bangunan besar yang tak lain adalah tempat dimana Avi tengah menempuh pendidikannya saat ini.

Yoga melepaskan sabuk pengamannya, menjulurkan tangannya dan langsung di sambut oleh Avi untuk ia salim. Namun begitu Avi hendak melepaskan tangannya, Yoga malah menarik tangan gadis itu hingga membuat badan Avi condong kedepan, Yoga langsung mendaratkan sebuah ciuman di keningnya.

"Belajar yang rajin."

Avi yang mendapat perlakuan seperti itu secara tiba-tiba sontak menjauhkan wajahnya dengan kedua mata yang membulat terkejut.

"Ihh... gak sopan tau, main nyosor aja gak pake izin dulu."

"Aku lebih suka dengan cara yang brutal." balas Yoga sambil tersenyum smirk.

"Apansih Ga, geli deh," Avi menaplok wajah Yoga pelan.

Bukannya marah Yoga malah terkekeh kecil melihat Avi yang tengah salah tingkah dengan ucapannya barusan.

"Eh, Ga. Aku lupa sesuatu. Ada yang pengen aku omongin sama kamu, seharusnya sih aku ngomongnya tadi malam, cuma ya... kamu tau sendiri 'kan gimana,"

Sekilas cowok itu tersenyum. "Ngomong apa?"

"Soal malam itu, di pesta ulang tahun Gita."  jawab Avi. "Aku beneran mabuk?"

"Hm,"

Avi memejamkan matanya sejenak seraya menghembuskan napasnya. "Kok bisa? Emang aku ngapain sampe bisa mabuk?"

"Gak tau, waktu aku sampe aku udah ketemu sama kamu dalam keadaan mabuk."

"Kamu ketemu aku pas dimana?" Avi memandangi Yoga dengan begitu penasaran.

Yoga bergeming, ia tidak mungkin memberitahu kejadian dimana ia bertemu Avi waktu itu bersama dengan seorang pria di dalam toilet dengan keadaan yang tidak berdaya karena sudah berada dibawah pengaruh alkohol.

"Aku ketemu kamu pas kamu baru keluar dari toilet. Disitu keadaan kamu udah keliatan gak baik."

"Kamu kok bisa tau aku di toilet?"

Yoga mengerjap, "Taunya dari Gita."

Avi ber-oh kecil sambil manggut-manggut. "Kira-kira aku bisa mabuk karena apa ya?" Avi terus mencoba mengingat kembali apa saja yang ia konsumsi di pesta ulang tahun Gita saat itu.

"Soal minuman anggur itu... aku gak yakin itu penyebab aku bisa mabuk."

"Kenapa?"

"Ya, karena Gita sendiri yang bilang kalo semua konsumsi yang ada di pesta dia itu gak ada yang mengandung alkohol, bahkan pas kamu curigain dia, dia sampe ngecek
minuman dan makanan di pestanya langsung."

"Tapi semuanya aman-aman aja gak ada kesalahan yang terjadi." lanjut Avi.

Yoga merenungi ucapan Avi, jika memang tidak ada kesalahan yang terjadi, lalu bagaimana Avi bisa mabuk? Dan kalaupun misalnya semua yang terjadi memang adalah sebuah kesalahan dari sikap kecerobohan dari staff gedungnya, lantas kenapa hanya Avi? Padahal yang meminum jus anggur saat itu bukan hanya Avi saja.

Hanya ada satu kemungkinan, ini sudah di rencanakan oleh seseorang dan Avilah yang menjadi targetnya.

"Jadi kamu gak boleh nuduh Gita lagi atas apa semua yang udah terjadi." Yoga tersadar dari lamunannya.

"Siapa yang nuduh? Orang aku cuman tanya-tanya doang," kata Yoga santai. "Lagian wajarlah karena kamu mabuk tepat di pestanya."

"Tapi Gita ngerasa di interogasi tau nggak." Avi berdecak. "Udah ah, pokoknya apapun yang sudah terjadi udah aku lupain, lagian gak terjadi apapun yang membahayakan diri aku juga kan, malah dapet bonus pernyataan perasaan kamu."

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang