Happy reading
Yoga tiba di sebuah cafe tempat yang menjadi titik temu yang sudah disepakati dengan seseorang. Matanya bergulir menatap sekitar mencari keberadaan orang tersebut sampai akhirnya ia menemukannya.
Yoga berjalan mendekat ke arah sebuah meja, "Jadi apa aja yang lo tau selama ini?"
Angle dibuat terkekeh dengan sikap Yoga yang langsung to the point dan sangat tidak sabaran. Belum juga duduk cowok itu sudah ingin mengulik informasi yang ia ketahui dengan wajah yang tidak sabaran dan sedikit kesal.
"Pelan-pelan Ga, baru juga sampai minimal duduk dulu kek,"
"Gue gak punya waktu banyak, dan juga gue gak mau buang-buang waktu buat ngobrol panjang sama lo kalo ini bukan menyangkut istri gue."
"Terserah, gue juga sebenarnya gak peduli sama apa yang terjadi pada Avi," Angle menyeruput secangkir teh yang sudah beberapa menit lalu datang.
"Tapi anggap aja ini sebagai bayaran untuk apa yang pernah gue lakuin ke dia."
"Lo pasti udah tau kan apa yang menimpa Avi malam itu?"
Yoga kemudian duduk berhadapan dengan Angle.
"Lo yakin itu bukan perbuatan busuk lo? Sorry aja, gue masih belum sepenuhnya percaya sama lo."
Angle tersenyum, "Logikanya ngapain juga gue ngasih tau lo tentang kejadian malam itu kalo emang gue pelakunya, lagian gue bukan tipe orang yang main teror-teroran langsung aja ke intinya, kayak gue nyulik Avi dulu,"
"Terus tujuan lo kembali kesini apa?"
"Oma Jack jatuh sakit, dan beberapa hari yang lalu beliau meninggal."
Jawaban Angle cukup membuat Yoga terkejut, pasalnya ia tidak mengetahui soal ini.
"Sorry, gue gak tau."
"Udahlah, itu bukan topik utama yang ingin kita bahas."
Angle memanggil pelayan lalu memesan dua minuman. Satu untuknya dan satunya lagi untuk Yoga.
"Malam itu gue pengen ke rumah lo buat ngobrol sama Avi, ada yang pengen gue kasih tau ke dia. Tapi belum sempat karena di waktu yang bersamaan gue ngeliat seseorang mecahin kaca jendela rumah lo. Gue kaget waktu itu dan gue gak bisa berbuat apa-apa selain hanya diam di mobil sambil terus merhatiin orang itu."
"Kalo lo tanya gue liat orangnya, jawabannya enggak. Gue gak liat karena waktu itu jarak gue cukup jauh dan cahaya lampu juga gak mendukung."
"Tapi yang pasti dia bukan orang jauh, dia dekat dengan kita, atau bisa jadi lebih dekat dengan Avi."
Yoga mengernyit heran dengan perkataan cewek itu diakhir. Siapa orang terdekat Avi yang ingin mencelakainya? Padahal dari sudut pandangnya, selama ini semuanya terlihat baik-baik saja, baik dari keluarga, teman, dan orang-orang disekitar mereka.
"Gue bukan menuduh, hanya lagi main tebak-tebakan doang, gue juga sebenarnya belum yakin makanya gue ajak lo bekerja sama buat cari siapa orang itu."
Yoga menatap Angle dengan serius."Terus untungnya buat lo apa? Gur gak percaya kalo lo cuman sekedar bantuin dengan pembuktian kalo lo udah jadi baik."

KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
De TodoIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...