94.Demam

323 40 8
                                    

Happy reading

Tok tok

Avi yang kebetulan tengah berada di lantai bawah lantas menolehkan kepalanya saat mendengar suara ketukan pintu, ia pun bergegas untuk membukanya.

Ceklek

Begitu pintu terbuka, Avi langsung dikejutkan dengan dekapan erat secara tiba-tiba yang ia dapatkan dari sahabatnya yang tak lain adalah Gita.

"Lo kenapa?" tanya Avi bingung.

Gita pun melepaskan pelukannya seraya menatap Avi. "Lo kenapa gak cerita sih?!"

Avi yang masih nampak belum mengerti lantas mengerutkan keningnya. "Cerita apa?"

"Tadi gue ketemu sama Yoga di rumah sakit dan dia lagi nemenin Angle disana."

"Ya terus kenapa?"

"Lo bilang kenapa? Lo pasti sedih kan liat Yoga pergi ke rumah sakit buat nemenin cewek itu."

Avi terkekeh menanggapi ucapan Gita. "Gue gak sedih, Ta, Gue baik-baik aja. Emang ngapain juga gue harus sedih?" Gadis itu nampak geleng-geleng kepala sembari terkekeh pelan.

"Aneh lo!"

"Lo gak usah bohong sama gue Vi, gue itu sahabat lo gue tau gimana perasaan lo saat ini."

Gita menghela nafasnya. "Lagian gue denger dari Dika, Angle kecelakaan waktu pulang sekolah, dan Yoga yang udah bawa dia ke rumah sakit. Gue heran, bukannya kemarin lo nolak pulang bareng gue karena bilang Yoga bakalan datang jemput lo?"

Gita terlihat tengah berpikir. "Berarti kemarin Yoga sama sekali gak dateng buat jemput lo kan, soalnya dia ada di rumah sakit waktu itu."

Tebakan Gita sangat tepat sasaran.

"Udahlah, Git, lagian gue gakpapa kok. Malah gue seneng, berkat Yoga Angle bisa ditangani dokter tepat waktu."

"Iya gue tau, tapi kan musibah yang di alamin Angle bukan salahnya dia. Terus ngapain Yoga harus di rumah sakit buat nemenin tuh cewek, kan ada keluarganya. Gak ngehargain perasaan lo banget."

"Sekarang gue tanya, Yoga ada minta maaf gak sama lo?" Gita menatap Avi dengan serius.

"A-ada. Ada kok." jawaban Avi terdengar ragu-ragu.

"Tuh kan! Lo bohong lagi sama gue."

"Seharusnya tuh cowok gak lupa sama kesalahan yang dia buat sama lo. Dia udah ingkar janji sama lo tapi gak ada rasa bersalahnya. Malah pergi lagi nemenin tuh cewek di rumah sakit."

"Vi. Lo bisa gak sih tegas dikit? Marahin tuh suami lo!" dengus Gita kesal dengan sikap Avi yang tidak memikirkan perasannya sendiri.

"Gue gak mau terlihat egois, Ta."

"Vi. Lo itu istrinya, dan lo berhak egois."

"Tapi gue gak ngerasa kayak gitu, Ta. Malah gue kayak cuman jadi penghalang diantara mereka berdua." ucap Avi dengan lirih.

"Gue jadi ragu sama perasaan gue ke Yoga. Takut kalo perasaan gue ini hanya jadi sepihak nantinya."

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang