Happy reading
"Ternyata muka Yoga dari kecil gak pernah berubah yah, mih,"
"Iya, mami juga heran, mukanya gitu-gitu aja gak ada perubahan sama sekali, tapi tetep ganteng kok."
Avi tersenyum, "Iya mih, tetep ganteng, banget malah."
Saat ini Avi tengah berada di rumah mami Lisa, dimana kedatangannya tidak ada alasan tertentu hanya saja ingin sekedar melepas rindu karena sudah lama ia tidak berkunjung menemui tante sekaligus ibu mertuanya itu.
Avi kembali membuka lembaran demi lembaran album yang ada di tangannya. Sesaat ia terdiam, foto dua gadis kecil seumuran tengah saling berpelukan hangat tertangkap oleh matanya.
"Ini foto mami sama bunda?" Avi memperhatikan foto kecil yang telah usang itu.
"Iya, foto itu diambil waktu ulang tahun mami."
Avi mengangguk, ia kembali melihat foto kedua dimana ia sedikit tertarik dimana di foto itu sang bunda menarik rambut mami hingga membuat gadis kecil itu berteriak kesakitan, terlihat dari ekspresi dan mulut Lisa yang terbuka seperti sedang berteriak.
"Itu bunda kamu emang ngeselin. Suka banget kurang ajar sama mami, waktu itu mami sama bunda kamu lagi rebutan boneka eh dia gak mau kalah terus jambak rambut mami deh,"
Avi tertawa, "Emang dulu bunda ngeselin banget ya?"
"Iya, banget."
"Sama kayak Yoga dong kalo gitu, dia juga suka jail sama Avi. Apa itu turunan dari sifat bunda juga ya?"
"Kira-kira begitu."
Avi tersenyum, ia mengusap foto itu dengan penuh rindu. Mengerti akan hal itu, Lisa langsung mengusap kepala Avi penuh sayang, menyalurkan seluruh rasa cinta seorang ibu pada seorang putri yang sudah kehilangan.
"Mami disini sayang,"
"Mami jangan pergi ninggalin aku juga ya, kayak bunda. Disini dulu ya, Avi masih sangat kesepian kalau harus kehilangan satu ibu lagi." Avi menatap Lisa dengan berkaca-kaca.
Ia takut, ia trauma akan kehilangan lagi.
"Gak akan sayang, mami akan disini terus nemenin putri mami ini," Lisa mencubit gemas hidung Avi.
Tanpa diminta Avi langsung berhambur ke pelukan wanita yang sudah ia anggap ibu kandung keduanya setelah bunda. Dengan penuh sayang Lisa membalas pelukan Avi tak kalah hangat bahkan sesekali ia mencium pucuk kepala anak perempuan satu-satunya itu.
Suara kendaraan masuk halaman rumah terdengar, membuat kedua perempuan yang tengah berpelukan hangat itu terpaksa saling melepaskan diri.
"Itu kayaknya Yoga sama papi deh," tebaknya. "Kita liat yuk mih,"
"Eh, tunggu." Lisa menahan gadis itu. "Gimana kalo kita ngerjain Yoga? Kamu sembunyi terus biar mami yang temuin dia."
Sementara Avi tengah bersembunyi, Lisa lantas pergi membukakan pintu.
"Assalamualaikum mih," Yoga mencium tangan sang mami.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
De TodoIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...