57.Kesepakatan

365 50 0
                                    

Happy reading

Sejak tadi Avi mondar-mandir sambil menepuk-nepuk ponselnya di telapak tangan. Dia sedang bingung apakah dia harus menghubungi Yoga atau tidak?

Hembusan napas keluar saat dia sudah terlentang di atas kasur dengan mata menatap ke langit-langit.

"Jadi gini, sebelum lo terima perjodohan itu, lo sama Yoga harus buat kesepakatan dulu. Kesepakatan yang harus kalian buat adalah.. setelah kalian menikah nanti, kalian berdua gak boleh ngelarang apapun yang mau kalian perbuat. Mau itu lo, ataupun Yoga."

Ucapan Gita beberapa waktu lalu kembali terlintas di kepalanya. Memang.. saran dari Gita cukup membuat Avi tertarik untuk melakukannya, tapi, ada rasa takut dan bimbang dari hati kecilnya yang seolah mengatakan bahwasanya Avi tidak boleh melakukan kebohongan besar itu.

Dia mengusap wajahnya gusar. Lelah memikirkan semua ini. "Arghh gue harus gimana?"

Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari lantai bawah. "Bunda!!"

Sontak Avi terlonjak kaget dan bangun dari posisi tidurnya kemudian turun ke lantai bawah melihat apa yang sedang terjadi. Saat masih ditangga, Avi melihat kakaknya Roy tengah membantu Lusi untuk bangun.

"Bunda kenapa?" tanya Avi khawatir.

Roy menjawab, "Jatuh dari tangga."

Sontak mata Avi melebar. "Hah?! Jatuh dari tangga?" Roy mengangguk.

"Bantu gue angkat bunda ke kamar." ucap Roy.

Keduanya membopong tubuh Lusi ke kamar. Setibanya di kamar, kakak beradik itu langsung merebahkan Lusi di kasurnya. Avi duduk di pinggir kasur menatap lurus Bundanya.

"Kok bisa jatuh?" tanya Avi pelan namun terlihat jelas bahwa gadis itu tengah khawatir.

"Tanggannya licin."

"Ada yang sakit nggak?"

Lusi mengangguk. "Kaki bunda keseleo kayaknya,"

"Mau Avi panggil dokter?"

"Gak usah! Cukup dipijitin aja pasti udah enakan."

Beruntung Lusi jatuh saat sudah di anak tangga ketiga dari bawah jadi tidak menyebabkan cedera yang serius. Hanya bagian kakinya saja.

Avi mengangguk kemudian memposisikan diri didekat kaki Lusi lalu memijatnya pelan. Pikiran Avi kacau sekarang. Kejadian barusan mengingatkan dia tentang mimpi buruk itu.

"Apa ini.." gumam Avi yang masih dapat di dengar oleh Lusi.

"Kamu ngomong sesuatu?" tanya Lusi membuat Avi terkejut lalu menggeleng.

"E-nggak ada." Avi kembali memijat kaki Lusi sambil terus memikirkan kejadian barusan.

Kini Avi sudah kembali ke kamarnya karena setelah memijat Lusi wanita itu menyuruhnya untuk kembali agar dia bisa istirahat. Avi duduk di kasurnya menangkup wajahnya dengan telapak tangan dengan siku yang bertumpu pada lutut.

Dia melirik ponsel di nakas. "Chat tidak, chat tidak, chat tidak, chat tidak, chat."

"Oke chat!" serunya memutuskan. Diambilnya benda pipih itu kemudian membuka aplikasi roomchat dan mencari kontak Yoga.

Spp lknt 🦧

Avi:
p

Yoga:
y

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang