73.Sembilan Remaja

316 47 0
                                    

Happy reading

Buat kalian yang suka cerita ini boleh di share ke teman-teman kalian yang suka baca juga ya!

Rencananya pagi ini Avi akan pergi ke sekolah, alasannya jika seharian berada di rumah akan membuat dirinya bosan, lagipula dia sudah sangat merindukan ketiga sahabatnya. Dia merindukan sosok Gita yang bawel dan pecicilan, dia juga merindukan Lola si pecinta lollipop dan KPop. Dan terakhir, sisil. Dia juga merindukan cewek cuek dan minim ekspresi itu.

Avi memandangi dirinya yang sudah terlihat rapi menggunakan seragam sekolahnya dari pantulan kaca besar yang terpajang di kamarnya dengan raut wajah bahagia. Setelah puas, kini Avi beralih ke meja rias untuk lebih menyempurnakan penampilannya. Avi memoleskan bedak ke wajahnya dengan tipis-tipis, kemudian mengoleskan lip balm ke bibirnya. Selesai. Natural, karena hanya menggunakan bedak dan lip balm Avi sudah terlihat cantik.

"Lo mau kemana?" Yoga bertanya dengan suara serak saat melihat Avi tengah duduk di meja rias. Cowok itu baru saja terbangun dari tidurnya.

Kini keduanya sudah sedikit terbiasa untuk tidur bersama dalam satu kasur, meski begitu, di tengah-tengah mereka harus tetap ada pembatas yang dibuat oleh Avi. Walaupun setiap pagi pembatas itu akan selalu berakhir di lantai karena kelakuan dari salah satu diantara mereka.

"Ke sekolah." jawab Avi tanpa menoleh karena ia sedang fokus mengamati wajahnya di kaca.

Mendengar jawaban Avi, Yoga langsung bangun merubah posisinya menjadi duduk. "Lo serius hari ini mau masuk sekolah?"

Terlihat Avi menganggukkan kepalanya. Hal itu membuat Yoga berdecak. "Kenapa harus hari ini?"

"Lah? Emangnya kenapa? Lagian suka-suka gue dong mau sekolah kapan. Lo kalo gak mau sekolah yaudah di rumah aja,"

Yoga kembali berdecak. Kemudian matanya melirik ke arah jam, "An*ing! Udah jam tujuh!!" pekik Yoga setelah mengumpat.

Avi memutar bola matanya jengah. "Ya emang!" Kini Avi tengah mengikat tali sepatunya.

"Lo berangkat naik apa?"

"Naik taxi online." Avi mengambil tasnya lalu melangkahkan kakinya ke arah pintu.

Baru hendak menyentuh gagang pintu, tiba-tiba saja Yoga datang lalu berdiri menghalangi pintu.

"Lo ngapain sih?!" kesal Avi.

"Minggir!"

"Lo harus berangkat bareng sama gue."

"Nggak! Gue naik taxi." Avi menolak.

"Kalo nungguin lo, gue bisa telat pasti. Mana lo belum siap lagi."

"Salah sendiri lo gak bangunin gue,"

Avi menatap Yoga kesal. "Gue mana tau kalo lo sekolah hari ini bego! Lagian lo juga gak ngasih tau gue semalam!"

"Bodo!"

Tin tin

Avi menengok ke arah balkon. Itu suara klakson mobil. Dia yakin sekali bahwa itu suara klakson mobil dari taxi online yang dipesannya.

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang