Happy reading
Sudah dua hari Avi dirawat di rumah sakit. Keadaannya pun sudah bisa dikatakan membaik. Walaupun masih ada beberapa luka yang belum sepenuhnya sembuh, seperti luka yang ada di kepalanya yang saat ini masih dalam keadaan diperban.
Gadis itu membuang napasnya kasar, ruangannya kembali sunyi setelah teman-temannya yang datang untuk menjenguknya baru saja pulang. Teman-teman yang dimaksud adalah Gita, Sisil, Lola, Dika, dan juga Gilang.
Ceklek
Avi menolehkan kepalanya saat pintu ruangannya dibuka. Yoga. Cowok itu baru saja kembali setelah mengantar teman-temannya pergi.
Yoga tidak datang dengan tangan kosong, melainkan ada sesuatu yang ia bawa.
"Nih, gue beliin lo coklat.""Wah... tau aja lo gue udah lama gak makan coklat." ucapnya membuka bungkusan coklat tersebut.
"Bweli dimana?" tanya Avi sambil mengunyah makanan manis yang sangat digemari oleh semua kalangan itu.
Yoga ikut memasukkan coklat itu ke mulutnya. "Di toko depan."
Avi menganggukkan kepalanya kemudian ia meraih segelas air putih dan langsung meminumnya hingga tandas.
"Yoga." panggil gadis itu. "Gue boleh nanya sesuatu gak sama lo?"
"Tanya aja."
"Kenapa lo gak jujur dari awal kalo orang yang nabrak Angle itu kak Roy? Dan kenapa lo rahasiakan ini dari Angle? Gak. Bukan hanya Angle, tapi gue juga." ujar Avi.
"Dari kemarin gue pengen tanyain ini ke lo." lanjutnya.
Yoga tidak kaget ketika Avi bertanya demikian, karena ia sudah tau cepat atau lambat Avi akan menanyakan hal ini padanya.
Dengan tenang Yoga pun berucap, "Karena gue mikirin kemungkinan yang akan terjadi. Lo pasti tau hukuman apa yang akan diterima bang Roy karena perbuatannya itu."
Avi menundukkan kepalanya. Ia paham hukuman apa yang di maksud sama Yoga.
"Tapi kenapa lo lakuin ini semua? Bahkan lo sampai bertanggung jawab atas perbuatan kakak gue."
"Gue udah bilang. Kakak lo, kakak gue juga."
Avi menatap cowok itu dalam. "Hanya itu?"
Sejenak Yoga diam, cowok itu menghela napasnya. "Gue yakin lo pasti sedih jika hukuman itu benar-benar menimpa kakak lo. Dan gue gak mau itu sampai terjadi."
Ada sedikit perasaan senang saat mendengar Yoga memikirkan tentang perasaannya.
"Tapi gimana ini bisa terjadi?"
"Saat itu bang Roy lagi mabuk." jawab Yoga.
"Hah?! Mabuk?"
Flashback on:
Di hari yang sama pas kecelakaan terjadi.
Sebuah kendaraan roda empat melaju dengan kecepatan tinggi. Si pengendara begitu kebut-kebutan, bahkan sampai menyalip beberapa kendaraan lain yang ia rasa menghalangi jalannya.
Pengendara itu adalah Yoga. Saat ini cowok itu tengah terburu-buru menunju suatu tempat. Makanya dia mengendarai mobilnya dengan ngebut dan menyalip beberapa kendaraan lain dengan tidak sabaran.
"Gue harus cepet nemuin dia.. dan jelasin apa yang sebenarnya terjadi."
Mobil berwarna hitam yang dikendarai Yoga kini memasuki pekarangan rumah seseorang. Buru-buru cowok itu turun dari mobilnya dan langsung melangkahkan kakinya menuju pintu utama rumah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
AléatoireIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...