Happy reading
Di kediaman Avi kini sedang ada tamu. Tamunya tak lain adalah Gita, Lola, dan juga Sisil. Tujuan kedatangan mereka untuk mengerjakan tugas yang akhir-akhir ini menyerbu tanpa ada habisnya. Hal ini dikarenakan mereka sudah berada di kelas tiga, dan tidak akan lama lagi untuk mengahadapi ujian akhir."Ya Allah, ya robbi! Mata gue gak sanggup liat rumus-rumus fisika ini!" keluh Gita frustasi.
"Gue udah capek ya sama nih tugas! Gak ada habis-habisnya!" Lola ikut frustasi seraya mengacak-ngacak rambutnya.
"Lo berdua bisa diem gak sih! Berisik mulu dari tadi. Nih tugas gak akan selesai kalo kalian ngeluh mulu kerjaannya!" Sisil memijat pangkal hidungnya.
"Lo mah pinter, Sil. Jadi tugas kayak gini mah gampang buat lo."
"Enak banget lo ngomong. Gue juga kesusahan kali."
"Udah, udah. Kalo kayak gini terus gak akan cepet selesai tugasnya." ucap Avi menjadi penengah.
Tak lama kemudian seorang wanita datang mendekat sembari membawa sebuah nampan dengan beberapa gelas berisi jus diatasnya.
"Ini non bibi buatin minuman." Bi Lastri menaruh nampan tersebut ke atas meja lalu meletakkan gelas itu satu persatu.
"Makasih ya bi," ucap keempat gadis yang berada di ruang tengah kala itu.
Bi Lastri hanya mengangguk seraya tersenyum pada Avi dan juga teman-temannya lalu setelah itu melenggang pergi membawa nampan tersebut kembali ke dapur.
Keempat gadis itu kembali melanjutkan kerja kelompoknya dalam keadaan hening tanpa suara, namun sesekali mereka berdiskusi mengenai materi yang sedang mereka pelajari.
"Astaga! Gue hampir lupa ngasih tau ke kalian kalo lusa itu hari ulang tahun gue. Dan kebetulan nyokap ada buat acara sederhana gitu, jadi gue ngundang kalian buat datang ke acara gue nanti ya," ucap Gita memberitahu.
"Sorry ya, gue ngundangnya gak pake kartu undangan. Soalnya kartunya belum selesai cetak. Kayaknya bakal selesai bentar malam kalo gak salah. Jadi kalian gue undang lewat mulut gue aja," lanjutnya.
"Gapapa. Malah lebih spesial tau, karena yang undang langsung lo sendiri, si tuan rumah." kata Avi.
"Iya sih, eh jangan lupa bilangin suami lo juga ya buat dateng ke ultah gue."
"Sebut nama aja kali, gak usah pake embel-embel suami." Avi memutar bola matanya malas.
"Gapapa kali biar soswit gitu." Gita menaik-turunkan alisnya menggoda Avi.
"Oh iya, besok kalian harus bantuin gue ya buat sebar kartu undangannya di sekolah."
Lola yang saat itu tengah berusaha membuka pembungkus permen lolipop miliknya, lantas bertanya. "Emang lo mau ngundang siapa aja"
"Gak banyak sih, cuman beberapa orang yang gue kenal dan akrab aja." Lola mengangguk.
"Ada tema untuk dress code nya nggak?"
"Ada dong pastinya, temanya black tie."
"Oke."
"Nih jawabannya." Sisil menyerahkan bukunya yang sejak tadi hanya diam menyimak pembicaraan mereka tanpa ada niat nimbrung, dan lebih memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
AcakIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...