107.T-rex

328 21 7
                                    

Happy reading

Avi dan ketiga temannya kini tengah berada di taman sekolah, di waktu istirahat ini mereka gunakan untuk belajar, menyicil materi yang kemungkinan akan keluar di ujian nantinya.

"Semakin dekat ujian gue makin deg-degan, kalian ngerasa juga gak?" Avi berujar.

"Sama. Gak tau bakal lulus apa enggak, terus kedepannya gimana," Gita pun merasakan hal yang sama.

"Gue lebih ke sedih sih, harus pisah sama temen-temen monyet gue." sahut Lola si penyuka lolipop. Buktinya, kini ia tengah menikmati setiap rasa permen warna-warni itu masuk kedalam mulutnya.

Mungkin penjual lolipop akan untung dan cepat kaya kalau bertemu pembeli dengan modelan Lola, pasalnya setiap jam istirahat seperti sekarang selalu ada lolipop di tangan gadis itu, dan jumlahnya bukan hanya satu, melainkan tiga. Katanya, simpanan buat rumah.

"Dasar setan!"

"Tinggal hitung hari nih kita ujian, semoga kita bisa lewatin sama-sama dan lulus sama-sama juga." kata Avi.

"Sil, lulus nanti lo rencananya bakal ngapain?" tanya Gita.

"Gak ada rencana, gue ngikut alur tuhan aja," jawab Sisil.

"Emang lo gak ada rencana sama sekali gitu?" Kini giliran Lola menyahut.

"Enggak juga, gue netral, soalnya gak ada yang tau masa depan bakal gimana."

Keadaan kembali hening, tidak ada lagi obrolan, semuanya sibuk dengan buku-buku di tangan, mempelajari, dan mencoba memahami setiap materi yang ada. Masing-masing dari mereka berlomba mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian yang sebentar lagi akan tiba.

***
"Yoga, boleh minta bantuan gak?" tanya Avi memecah keheningan diantara keduanya yang sibuk menyaksikan film di hadapannya.

"Butuh bantuan gak usah pake bilang, sama suami sendiri juga,"

Diam-diam sudut Avi berkedut menahan senyum kala mendengar respon Yoga.

"Jadi gini, aku tuh masih bingung buat ambil jurusan apa nanti setelah lulus," Avi mengungkapkan keresahannya akhir-akhir ini, "Tadinya aku mau ambil jurusan kedokteran, tapi setelah dipikir-pikir gak jadi, soalnya aku yakin aku gak bakal mampu, otak aku gak nyampe."

Hembusan napasnya lolos, terdengar lelah dan frustasi, "Gita sama Lola udah punya tujuan, kalo Sisil... dia masih abu-abu, terus... aku sendiri gimana??"

"Pilih jurusan sesuai minat sama bakat kamu."

"Itu dia masalahnya, aku gak punya minat apapun, apalagi bakat. Hobi aku selama ini hanya rebahan, baca wattpad, nonton drakor, sama makan doang, udah itu aja."

Yoga yang mendengarnya jadi ikutan mengembuskan napasnya lelah, benar-benar tidak masuk akal.

"Apa aku pakai cap cip cup aja ya?" ucap Avi pasrah.

"Heh!" Yoga menyentil kening Avi pelan, "Jangan bercanda, ini tuh bukan waktunya main-main Vi,"

"Ya, terus gimana dong..., mana ujian akhir juga udah deket banget. Minggu depan." Avi mengubah posisinya, bersila di atas sofa dan menangkup wajahnya dengan kedua tangan.

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang