Happy reading
"Serius Jack ketemu sama Sisil di rumah sakit?"
Avi mengangguk menanggapi pertanyaan Lola. "Mereka cuman gak sengaja tabrakan katanya, terus yaudah deh Sisil pergi gitu aja."
"Kira-kira Sisil ngapain ke rumah sakit?"
"Gue juga gak tau, tapi yang pasti ada yang gak beres sama dia." Avi menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya,
"Plisss... gue khawatir sama dia."
Setelah pertemuannya dengan Jack di toko buku tadi, Avi langsung segera menghubungi temannya untuk memberitahu informasi ini.
Dan disinilah mereka sekarang, di cafe yang tidak jauh dari sekolah tempat mereka berkumpul biasanya.
"Coba gue liat gantungan kuncinya?"
Avi mengeluarkan gantungan kunci itu dari tasnya.
"Keliatan udah lama ya, udah berkarat gini gantungannya,"
Avi mengangguk. "Terus gimana caranya kita ngembaliin ke dia? Kita aja gak tau dia sekarang dimana."
"Kalo benda ini penting gue yakin dia pasti bakalan cari. So, karena ini ada sama kita jadi mau gak mau dia harus ketemu sama kita. Iya kan?"
"Gimana caranya dia tau kalo gantungan kunci itu sama kita?"
"Gantungan kuncinya biar gue aja yang simpen. Nanti gue coba ajak dia ketemuan dengan alasan buat kembaliin gantungan kuncinya." ucap Gita.
"Terus kita berdua gimana?"
"Nanti gue kabarin ke kalian kalo Sisil berhasil gue ajak ketemuan."
***
"Gimana pak mobilnya udah baik belum?""Dikit lagi neng,"
Gadis itu berdecak, entah kesialan apa lagi yang akan menimpanya setelah tadi pagi hampir ketinggalan pesawat, kini mobil yang ia tumpangi dari bandara tiba-tiba mogok dijalan.
Mungkin kalo mogoknya di jalanan ramai ia akan bersyukur sedikit karena bisa menaiki taxi yang lain, namun sayangnya itu tidak terjadi.
Karena taxi yang ia naiki mogok dijalanan yang sunyi dan minim penduduk. Hanya ada beberapa rumah yang terlihat, selebihnya hanya pohon-pohon yang menjulang tinggi serta semak-semak belukar disekitarnya.
Angle, gadis itu baru saja pulang dari Amerika setelah beberapa bulan disana untuk menjalani kuliahnya. Menghela napasnya sekali lagi, sesekali matanya kembali melihat ponselnya untuk memastikan sinyal sudah kembali bagus.
Namun, sayangnya tidak.
Cewek dengan balutan cardigan hitam itu berdecak kesal, "Gimana caranya gue mau minta jemput kalo sinyal aja gak ada."
"Aduh neng sudah atuh ngeluhnya, ini juga terjadi karena permintaan neng sendiri mau cepetan nyampe makanya saya ambil jalan pintas di hutan-hutan gini,"
"Tapi kalo saya jadi bapak saya bakal periksa dulu mobil saya sebelumya, biar gak terjadi peristiwa mogok kayak gini." cibir Angle membalas ucapan si bapak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
De TodoIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...