Happy Reading
Jika separuh kehidupan Avi hancur ketika mengetahui fakta bahwa bundanya telah divonis mengidap kanker paru-paru, maka sekarang seluruh kehidupannya hancur saat seorang dokter mengatakan bundanya telah meninggal dunia.
"BOHONG! Dokter bohong! Bunda saya masih hidup bunda belum meninggal!" Avi berteriak pada dokter itu.
"Avi tenang kendalikan diri lo!" Yoga berusaha menenangkan Avi yang terus-menerus memarahi dokter tersebut.
"Itu tidak mungkin dokter, istri saya masih hidup. Saya yakin dia masih berjuang di dalam sana." ucap Dimas tenang dan terus menyakinkan dirinya bahwa sang istri masih hidup.
Dokter itu hanya diam memaklumi kondisi sekarang. Dia juga tidak marah saat keluarga pasien berteriak padanya, karena ia tahu bagaimana rasanya ditinggalkan oleh keluarga untuk selama-lamanya.
"Arga adik aku..." lirih Lisa dengan suara bergetar sambil memeluk suaminya erat.
Sedangkan Roy terdiam kaku dengan tatapan kosongnya kala mendengar kabar yang sangat tak ingin ia dengar seumur hidupnya.
"Bunda saya masih hidup! Dasar pembohong! Bunda saya belum meninggal... belum.. bunda belum pergi.." lirih Avi sebelum jatuh tak sadarkan diri di dekapan Yoga.
***
Mata itu mengerjap beberapa kali sebelum terbuka sempurna dan menampakkan langit-langit dengan warna serba putih dan aroma obat-obatan langsung masuk ke penciumannya.Avi berusaha bangun sambil memegangi kepalanya yang terasa berat dan sakit. Saat posisinya menjadi duduk, ia baru menyadari bahwa dirinya tengah berada di sebuah ruangan di rumah sakit. Avi masih belum mengingat apapun dan bagaimana bisa dirinya berada disini lalu terbaring di brankar rumah sakit.
"Akhirnya lo udah sadar." Avi menengok ke samping.
"Lo juga disini?"
Yoga mendekat kemudian duduk di kursi yang berada di sebelah brankar Avi.
"Hm. Gue yang bawa lo kesini."
"Memangnya gue kenapa?" tanya Avi yang nampak belum menyadari apa yang terjadi.
"Pingsan." jawab Yoga singkat.
"Oh ya? Terus gue pingsan karena apa? Kok gue gak ingat ya?"
Memori Avi seolah menolak semua kejadian yang terjadi, ia mencoba untuk menghapusnya dan tidak ingin mempercayainya. Sebab itu Avi terlihat seperti tidak mengingat apapun.
Yoga terus menatap wajah di hadapannya itu. Ia bersyukur karena Avi tidak mengingat apapun yang terjadi sebelum dirinya pingsan. Hanya saja Yoga khawatir dengan respon Avi saat dia mengatakan yang sebenarnya pada gadis itu. Karena bagaimanapun juga, ia harus mengatakan apa yang sebenarnya hilang dari ingatan perempuan itu.
"Ga, kok lo diam sih! Gue kan nanya!" Avi berdecak sebal.
"Sebelum gue kasih tau, lo harus janji sesuatu sama gue."
Dahi gadis itu berkerut bingung dengan kata-kata yang diucapkan Yoga. "Janji apa?"
Yoga semakin merapatkan kursinya ke brangkar kemudian menatap Avi lekat. "Janji lo bakal kendalikan diri lo saat tau semuanya."
Entah kenapa perasaan Avi langsung berubah dan.. takut. Namun dengan perlahan ia mengangguk.
"G-gue janji."
Yoga tersenyum sekilas kemudian tangannya menggenggam tangan Avi dan tentu saja membuat sang pemilik tangan itu terkejut.
"Ikut gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
De TodoIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...