75.Kecewa

317 42 1
                                    

Happy reading

Yoga baru saja selesai mandi. Sambari menggosokkan handuk kecil di rambutnya, dia berjalan keluar kamar mandi dan melihat Avi tengah berdiri di depan kaca sambil tersenyum menatap dirinya dari pantulan kaca.

Keningnya berkerut bingung kala mengamati penampilan Avi dari bawah hingga atas yang terlihat rapi.

"Mau kemana lo? Rapi amat."

Avi berbalik, dan menjawab. "Jack mau ngajak gue jalan."

"Kemana?"

"Kepo."

Yoga memutar bola matanya. Dia memutuskan untuk berjalan ke arah lemari dan mengambil pakaiannya, lalu melangkah kembali ke kamar mandi.

Namun, langkahnya berhenti saat mendengar klakson mobil dari luar.

"Itu pasti Jack." gumam Avi yang masih dapat di dengar oleh Yoga.

"Lo gila? Kenapa lo nyuruh dia jemput lo disini?!" sentak Yoga membuat Avi terkejut.

"Emangnya kenapa?"

"Kalo dia curiga gimana?"

Avi menghela napas. "Lo tenang aja, biar gue yang urus. Dia pasti gak bakalan curiga kok."

Yoga masih menatap Avi tajam. Avi yang di tatap seperti itu nampak salah tingkah, kemudian dia meraih tas selempangnya lalu pergi meninggalkan Yoga dan menemui Jack segera.

Sesampainya di luar, Avi melihat Jack tengah bersandar di mobil seraya bersidekap dada. Gadis itu langsung menyapa sembari tersenyum manis ke arah pacarnya.

"Cantik banget." Puji Jack saat melihat penampilan Avi.

Pipi Avi bersemu merah. Dia menutup wajahnya karena malu dan salah tingkah.

"Mukanya kenapa di tutup sih, hm?"

"Ihh.. jangan gitu! Aku malu tau!" Jack terkekeh geli, tangannya mengacak rambut Avi gemas.

Keduanya diam beberapa saat, sampai kemudian Jack bersuara.

"Ini rumah siapa?"

Avi tidak kaget saat Jack bertanya seperti itu. Karena dia sudah tau hal ini pasti akan terjadi.

"Rumah tante aku." jawab Avi.

"Setelah kepergian bunda, ayah nyuruh aku buat tinggal beberapa hari disini. Soalnya ayah khawatir, kalo aku di tinggal sendirian di rumah. Kak Roy jarang pulang ke rumah karena sibuk kuliah, dan lebih sering di apartemennya. Ayah lagi, sibuk kerja. Sampai-sampai pulangnya malam."

"Makanya ayah nyuruh aku buat tinggal di rumah adeknya dulu." Jack mengangguk paham.

"Yaudah. Ayo jalan."

Avi menghela napas lega. Untungnya Jack percaya dan tidak curiga padanya.

"Ayo!" seru Avi semangat empat lima.

Jack pun membukakan pintu untuk Avi, membuat gadis itu tersenyum padanya sebentar lalu masuk kedalam mobil. Setelah itu Jack ikut masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Avi.

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang