9.Keributan

549 100 16
                                    

Happy reading


Seorang gadis dengan rambut yang dikuncir kuda baru saja menginjakkan kakinya di halaman sekolah. Dengan langkah cepat, kaki jenjangnya menyusuri koridor dengan mengeratkan pegangannya pada tali tas menyalurkan rasa gelisah sekaligus rasa takutnya saat melihat sorotan tajam dari semua murid yang ditujukan kepadanya.

Bisik-bisik mulai terdengar dan masuk ke telinga seorang gadis dengan nama panjang Aviva Anania Salsabila itu.

Telinga Avi memanas mendengarnya. Avi mempercepat langkahnya agar segera tiba di kelas.

Dan sesampainya di kelas, semua penghuni ruangan itu terdiam dengan mata yang menyorot sinis ke arah Avi yang masih setia berdiri di ambang pintu kelas. Lalu kemudian ruangan itu diisi dengan bisik-bisik.

Avi memberanikan diri untuk memasuki kelas dan langsung duduk di bangkunya.

"Avi." panggil Gita yang berada di sampingnya. Avi menoleh.

"Lo nggak mau jelasin ke kita?" tanyanya.

"Iya, kenapa lo bisa pulang bareng sama Yoga." sahut Lola.

"Apa itu alasannya lo nggak mau balik bareng kita kemarin." ketus Gita.


Avi menatap teman sebangkunya, Lola. "Itu sebenarnya bukan apa-apa,"


Avi menghela napas sejenak, lalu mulai membuka suara. "Jadi, kemarin Yoga-"

Brak

Satu kelas terkejut saat Angel dan beberapa anggotanya masuk ke dalam kelas dengan menggebrak salah satu meja.

"DIMANA AVI?!" tanya Angel dengan emosinya. Bisa terlihat dengan sorot mata cewek itu yang tajam, rahangnya mengeras, napas yang memburu, dan juga kepalan tangannya yang kuat.

Avi berdiri dari kursinya. Sontak atensi satu kelas teralihkan padanya. Angel maju beberapa langkah dan...

Plak

Gita, Lola, dan Sisil terkejut saat Angel melayangkan tamparan keras di pipi kanan Avi. Bukan hanya mereka saja yang terkejut melainkan satu kelas dan juga murid lainnya yang mengintip kejadian itu dari luar kelas, bahkan ada yang memanjat dan menyaksikannya lewat jendela.

Avi memegangi pipi kanannya yang terasa panas dan nyeri menjadi satu akibat tamparan itu. Kedua matanya menatap Angel dengan berkaca-kaca.

"Berani banget lo ya, boncengan sama pacar gue! Mau rebut pacar gue lo hah?! Dasar nggak tau malu! Uang yang kemarin gue kasih nggak cukup buat lo? BILANG BA**SAT!"


Satu kelas diam. Tidak ada yang berani menengahi keduanya. Ada banyak alasan mereka lebih memilih diam, takut karena berurusan dengan Angel dan menurut mereka yang dilakukan Angel adalah benar karena disini Avi lah yang bersalah. Pikir mereka begitu.

Bahkan ada yang terang-terangan mendukung perbuatan Angel.

Jangan kasih kendor!

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang