Happy reading
Setelah kejadian tadi malam, kini sifat Avi berubah. Cewek itu tidak lagi bangun pagi-pagi hanya untuk memasakkan sarapan seperti biasanya. Malahan cewek itu masih terlelap di atas tempat tidurnya.
Yoga yang melihat itu lantas tidak berniat sedikitpun untuk membangunnya. Karena cowok itu harus buru-buru untuk segera berangkat sekolah tanpa ada sarapan pagi seperti biasanya.
10 menit kemudian, Avi bangun dari tidurnya. Ia turun dari kasur lalu hendak berjalan ke kamar sebelum langkahnya berhenti tepat di depan cermin.
Gadis itu menghela napasnya saat melihat baju yang ia kenakan semalam masih saja melekat ditubuhnya membuatnya kembali teringat kejadian dimana rencananya tidak sesuai ekspektasi.
"Ini untuk pertama dan terakhir kalinya gue pake nih baju." ujar Avi pada pantulannya.
Setelahnya dia berlalu ke kamar mandi.
***
Kini Avi sedang berada di ruang tengah, menikmati film favoritnya di tv sembil mengunyah cemilan kesukaannya.
Di tengah-tengah film, Avi tiba-tiba memikirkan sesuatu.
Pasti Yoga belum sarapan pagi sebelum ke sekolah tadi. Itulah yang terlintas dipikirannya.
"Ah, bodoamat! Ngapain juga gue peduli. Dia aja gak peduli sama gue."
"Lo lagi ngomongin siapa?" ucap seseorang tiba-tiba.
Avi menoleh. Terlihat Yoga sudah menyenderkan bahunya ke dinding sembari melipat tangannya di dada, menatap Avi dengan alis terangkat.
Avi melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 4 sore. Astaga! Saking seriusnya menonton film favoritnya itu sampai-sampai ia sendiri lupa waktu.
Mencoba tetap tenang. Avi pun menjawab, "Bukan siapa-siapa."
"Emang siapa yang gak peduli sama lo, hm?" Yoga seakan belum puas dengan jawabannya.
"Elooo! Lo ban"sat! Lo orangnya!" batin Avi frustasi.
"Ada. Tapi bukan manusia."
Kening Yoga mengerut. "Masa setan?"
"Iya. Emang setan." Setelah itu Avi tertawa karena adegan dalam film tersebut.
Yoga merasa ada yang aneh dari cewek itu.
Atau mungkin perasaannya saja. Pikirnya.Lantas Yoga memilih untuk pergi ke kamar untuk mengganti pakaiannya.
5 menit kemudian, Yoga kembali dengan kaos berwarna merah dengan celana pendek berwarna hitam bergaris putih.
Tanpa aba-aba cowok itu langsung duduk di sebelah Avi seraya berucap, "Gue laper."
Tanpa menoleh, Avi menyaut. "Terus?"
"Masakin dong," Avi bisa melihat dari ekor matanya kalau cowok itu tengah mengusap-usap perutnya yang keroncongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
De TodoIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...