97.Rumah sakit

339 54 8
                                    

Happy reading


"HENTIKAN!"

Semua atensi mereka teralihkan pada sosok perempuan yang tiba-tiba saja muncul diantara mereka. Lima remaja, kecuali Rend dan Jon nampak kebingungan melihat kehadiran perempuan itu.

"Apa yang dia lakukan disini?"

Pertanyaan yang sama muncul dibenak para kelima remaja itu.

"Kenapa kalian melakukan ini hah!!?" Perempuan itu lalu berjongkok untuk memeriksa kondisi Yoga.

"Kamu gakpapa?"

Hatinya serasa diremuk melihat kondisi Yoga yang sudah babak belur disertai darah yang terus mengucur deras dari lengannya.

"SIAPA YANG MINTA KALIAN LUKAIN DIA HAH?!!" sentak perempuan itu marah.

"T-tapi bos, mereka sudah mengacaukan rencana kita."

"TAPI GUE GAK MINTA KALIAN BUAT NGELUKAIN DIA!" Yang dia maksud adalah Yoga.

"B-bos?" beo Yoga. Dia berusaha bangkit walaupun tertatih.

Perempuan itu hendak membantunya, namun Yoga langsung menepisnya. "Lo bisa jelasin apa yang sebenarnya terjadi? Dan kenapa mereka manggil lo dengan sebutan 'bos'?"

Tangan perempuan itu gemetar, jantungnya berdegup kencang, peluh keringat membasahi pelipisnya, wajahnya pun memucat saking ketakutannya.

"JAWAB GUE ANGLE!!" bentak Yoga marah. Suaranya menggelegar memenuhi ruangan.

"GUE YANG NGELAKUIN INI SEMUA! GUE ADALAH OTAK DIBALIK PENCULIKAN AVI!" Dengan lantang Angle mengakui perbuatannya.

Semua orang yang berada di ruangan itu lantas terdiam dalam keterkejutannya masing-masing. Mereka kehabisan kata-kata. Apalagi Jack. Laki-laki itu tidak menyangka jika sahabat kecilnya yang ia kenal sebagai gadis periang, bawel, dan sangat manja itu bisa melakukan hal seperti ini.

"Kenapa? Kenapa lo ngelakuin ini?!"

"Kamu tanya kenapa?" Angle kemudian tertawa.

"KARENA KAMU! KAMU ALASAN KENAPA AKU NGELAKUIN INI SEMUA!"

Angle memandangi Yoga dengan tatapan sendu. "Kamu sadar gak sih kalo aku masih cinta sama kamu? Aku gak bisa lupain kamu, Ga."

"Kita sudah putus. Dan gak ada hubungan lagi diantara kita!" ucap Yoga penuh penekanan.

"Enggak! Aku tau kalo kamu sama kayak aku. Kamu juga masih cinta kan sama aku?"

"Lo ngomong apasih!"

"Iya, semua perhatian yang kamu kasih selama ini, itu karena kamu masih sayang kan sama aku? Waktu aku kecelakaan kamu selalu ada buat aku, kamu selalu jagain aku dirumah sakit. Setiap pagi kamu selalu bawain sarapan buat aku. Itu apa kalo bukan karena kamu masih sayang sama aku." ujarnya dengan sorot mata penuh harapan pada cowok itu.

Gadis itu menyeka air matanya dengan kasar. "Tapi waktu kamu bilang kalo kamu pengen Avi datang pas dihari kelulusan kita. Aku marah. Aku gak suka. Makanya aku nyuruh mereka untuk nyulik Avi."

Rahang Yoga mengeras, wajahnya memerah padam, tangannya terkepal erat, sorot matanya begitu tajam sehingga siapapun yang melihatnya dapat merasakan aura gelap cowok itu.

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang