51.Rooftop

454 55 0
                                    

Happy reading

Avi melempar sling bag nya asal begitupun juga dengan high heels miliknya. Kejadian di restauran tadi benar-benar membuat pikiran Avi kacau sekarang.

"Avi sayang, tolong dengerin bunda dulu," Lusi membujuk Avi sejak berada di restauran, mobil, dan sampai rumah pun wanita itu tidak henti-hentinya mengeluarkan kata-kata tersebut.

"Dengerin apa lagi bund? Soal tadi? Jawaban Avi tetap enggak. Avi gak mau dijodohin sama Yoga." ucap Avi tegas.

"Kenapa gak mau?"

"Jawabannya udah jelas. Karena Avi sama Yoga masih muda, masih remaja. Masa depan kita masih panjang bund, lagian masa tiba-tiba dijodohin sih?! Kan Avi syok,"

"Lagipula, Avi sama Yoga itu sepupuan."

"Terus kenapa kalo sepupu? Teman bunda aja nikah sama sepupunya alhamdulillah sekarang udah punya anak lima."

"Ya itukan beda. Mereka menikah karena takdir bukan karena perjodohan konyol kayak gini!"

"Takdir sama perjodohan itu beda-beda tipis."

"Au ah! Lagian alasan bunda mau nge-jodohin Avi sama Yoga itu apa?!"

"Biar ada yang jagain kamu."

"Jagain Avi?" Terjeda sesaat lalu Avi terkekeh.

"Huh, itu alasan yang gak masuk akal bund, emang Avi harus dijagain untuk apa? Avi udah gede gak perlu dijagain lagi. Lagian kan ada ayah, bunda, kak Roy. Avi gak butuh Yoga."

"Suatu saat kamu akan butuh." kata Lusi.

"Avi benar-benar gak paham sama jalan pikiran bunda. Kenapa sebelumnya bunda gak ngomong dulu sama Avi? Kenapa coba harus ambil keputusan sendiri?"

"Karena bunda tau kamu pasti nolak!"

"Itu bunda tau, terus kenapa masih dilanjutin?" Avi memberi jeda pada ucapannya.

"Apapun itu, intinya Avi gak mau dijodohin sama Yoga."

"Tapi sayang—" ucapan Lusi dipotong Avi.

"Avi mau istirahat."

Lusi menghela napas diikuti dengan bahunya yang merosot. "Bunda harap kamu bisa mengerti dengan keinginan bunda,"

Lusi keluar dari kamar Avi tak lupa juga mematikan lampu sehingga ruangan itu gelap dengan hanya diterangi oleh lampu tidur.

Diluar kamar sudah ada Roy dan Dimas berdiri dengan tampang datar tak berekspresi. "Kalian..."

"Ayah dan Roy mau bicara sama bunda." ucap Roy lantang.

***
Didalam kamar

Avi memeluk boneka gurita nya begitu erat. Dalam hati dia berucap, "Maaf... Avi udah bentak bunda."

Kejadian tadi benar-benar diluar dugaan Avi. Ternyata kejutan yang dimaksud oleh Lusi bukanlah soal makan malam, atau pertemuan antara kedua keluarga. Melainkan ada alasan lain dibaliknya yaitu perjodohan.

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang