93.Luka

269 35 4
                                    

Happy reading

Jack baru saja keluar dari toko dengan membawa kresek berisi cemilan yang ia beli di tangan sebelah kirinya.

Langkah cowok itu berhenti saat mendapati Avi yang masih berada di tempat yang sama, seraya memeluk tubuhnya yang kedinginan.

"Jemputan lo belum dateng juga?"

Avi menoleh sekilas pada cowok itu. Dia sama sekali tak menanggapi.

"Terus terang aja Vi, gue rasa Yoga gak bakalan datang jemput lo." ucap cowok itu.

"Sok tau banget." desis Avi.

Jack menghela napasnya. "Gue ngomong gitu karena sejak tadi Yoga gak dateng-dateng juga kan?"

"Dia pasti dateng."

Jack terkekeh sinis. "Sebenarnya lo setuju kan sama ucapan gue. Lo sadar kalo Yoga pasti gak bakalan datang, tapi lo tetap nungguin dia dan ngebodohin diri lo sendiri."

"Lo udah selesai kan belanjanya? Kenapa gak pergi aja?"

Jack menatap cewek itu serius. "Gue bakal tetap disini buat mastiin lo gak kenapa-napa."

"Gue gak butuh lo disini." ucap Avi sinis.

"Gue juga gak butuh persetujuan dari lo untuk tetap disini." balas Jack.

Cowok itu membuka bungkus snack yang ia beli tadi lalu menggigitnya. Avi melirik cowok itu sinis.

"Mau?" Cowok itu menawarkan. Avi mengalihkan pandangannya ke arah lain seraya terus menyumpahi cowok itu dalam hatinya.

Hujan belum juga reda, Jack menoleh untuk memastikan keadaan Avi. Terlihat Avi tengah menggosokkan tangannya beberapa kali untuk menghantarkan kehangatan untuk dirinya sendiri.

Melihat itu lantas membuat Jack melepaskan jaket yang melekat di tubuhnya lalu menyerahkannya pada Avi.

"Pake. Nanti lo masuk angin."

Avi melihat jaket itu. "Gak. Makasih."

Jack menghembuskan napasnya. Ia kembali menarik jaket itu. "Vi. Gue gak ada maksud apa-apa. Tapi biarin gue yang antar lo pulang."

Avi sontak menoleh. "Gak perlu. Kalo emang Yoga gak bakal dateng, gue bisa pulang dengan cara gue sendiri."

"Vi plis, jangan keras kepala. Gue beneran niat pengen bantuin lo, karena gue gak tega ninggalin lo sendirian disini."

"Makasih banyak karena lo udah peduli sama gue. Tapi sorry, gue bisa jaga diri. Dan lo gak perlu khawatir."

"Apa ini karena sebelumnya kita pernah punya hubungan?"

"Jack gue—"

"Itukan alasan lo nolak bantuan gue?" potong cowok itu.

Avi menghembuskan napasnya kasar. "Iya. Emang itu alasannya. Walaupun niat lo gak ada sangkut pautnya sama masalah itu, tapi tetap aja, gue gak bisa Jack."

"Why??"

"Karena gue harus ngejaga perasaan Yoga,"
Mendengar penuturan Avi membuat Jack seketika terkekeh sinis.

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang