Happy reading
"Mereka kapan sampai?"
Yoga melirik ke arah Avi yang tengah rebahan di atas sofa. "Sabar, mungkin masih di jalan."
Kedua pasangan muda itu berada di rumah Avi saat ini. Mereka sedang menunggu kedatangan Lusi dan juga Dimas yang katanya pulang hari ini. Lisa, Arga, serta Roy sudah pergi menuju ke bandara 1 jam yang lalu untuk menjemput Lusi dan juga Dimas.
2 jam kemudian...
Suara bel mengejutkan Avi serta Yoga. Dengan cepat keduanya berjalan menuju pintu utama kemudian membukanya lebar-lebar.
Hati Aviva langsung menghangat, senyumnya merekah diiringi matanya yang berkaca-kaca ketika melihat sosok ayah dan juga bundanya berdiri jelas dihadapannya setelah satu bulan pergi ke luar negeri.
"Ayah, bunda!!" Avi langsung memeluk keduanya.
"Eh, pelan-pelan nanti kamu jatuh." peringat Lusi.
Avi melepaskan pelukannya seraya menghapus air mata di pipinya. "Kok bunda sama ayah pergi ke singapore gak pamitan dulu sama Avi? Terus kenapa selama di singapore bunda sama ayah gak pernah kabarin Avi? Terus ke—"
"Avi sayang, biarin ayah sama bunda kamu masuk dulu ya, tanya, tanyanya nanti aja." ucap Lisa pada Avi.
Avi menyengir sambil menggaruk tengkuknya salah tingkah. "I-iya mih,"
Lusi dan Dimas akhirnya bisa bernafas lega karena Lisa telah menyelamatkan mereka dari pertanyaan-pertanyaan Avi.
Setelah mereka duduk di sofa, Avi mulai kembali menanyakan hal yang sama. Rasanya ia tak puas jika belum mendapatkan jawaban dari pertanyaan itu.
"Sekarang pertanyaan Avi udah boleh dijawab kan?" ucapnya diakhiri senyuman.
Lusi, Dimas, serta Lisa saling melirik seolah sedang memberi kode.
"Ayah sama bunda pergi secara mendadak waktu itu, makanya gak sempat buat kabarin kamu. Kita baru sempat kabarin kamu saat sudah sampai di singapore." jawab Dimas menjelaskan.
"Terus selama di singapore kenapa bunda sama ayah gak bisa dihubungin?"
Selama di singapore, Dimas sengaja menghilangkan komunikasinya dengan putrinya, karena waktu itu kondisi Lusi sedang kritis. Jika Dimas menjalin komunikasi saat itu, maka seratus persen Dimas yakin kalau Avi akan bertanya-tanya tentang Lusi. Sedangkan Dimas tidak mempunyai alasan yang benar-benar jelas untuk menjawab pertanyaan itu. Maka jalan terbaik, Dimas dan Lusi memutuskan komunikasinya dengan Avi selama berada di singapore. Walaupun begitu, Dimas akan selalu menghubungi Lisa, Arga, ataupun Roy untuk menanyakan kondisi putri semata wayangnya.
Dimas menghela nafas panjang kenudian menjawab, "Hp ayah hilang waktu di singapore. Nih, ayah baru beli Hp baru." Dimas menunjukkan ponsel barunya.
"Kalo bunda habis ganti kartu, soalnya kartu bunda mati." Lusi ikut menyaut.
"Tapi kan, bunda masih bisa hubungin Avi pakai nomor baru bunda."
"Bunda gak hapal nomor kamu."
"Astaga bunda.. nomor anak sendiri kok gak dihapal sih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
RandomIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...