100.Dapur kantor

326 38 6
                                    

Happy reading

-Dua bulan kemudian

Mobil silver itu memasuki area sekolah, terus melaju hingga berhenti di tempat parkiran mobil.

"Yang rajin belajarnya." ucap laki-laki disebelahnya yang sudah rapi dengan setelan jasnya.

"Iya," sahut Avi.

"Nih, salim." Yoga, laki-laki itu menyodorkan tangannya.

Avi meraih tangan itu lalu menyalaminya. "Gue duluan ya, dadah paksu."

Avi membuka pintu mobil, lalu turun dan tak lupa untuk menutup pintu kembali. Yoga memandangi gadis itu yang berlari kecil menghampiri Gita dan Sisil yang juga baru saja tiba.

Kemudian Yoga kembali menjalankan mobilnya meninggalkan area sekolah dengan kecepatan sedang menuju ke kantor ayahnya. Sedikit informasi, kini Yoga mulai bekerja di kantor ayahnya dengan jabatan sebagai Chief Marketing Officer (CMO).

Fyi, Chief Marketing Officer (CMO) merupakan jabatan menengah yang ada di sebuah perusahaan yang bertugas untuk mengawasi pengambilan keputusan untuk departemen pemasaran.

Jadi, setiap pagi setelah mengantar Avi ke sekolah, dia akan langsung menuju ke kantor.

"Cieee... yang diantar sama suami." goda Gita dengan tampangnya yang menjengkelkan.

"Gimana sama hubungan lo? Baik-baik aja kan?" tanya Sisil.

"Baik." jawab Avi sembari mengangguk. "Yaa... walaupun masih sering berdebat sih, kayak biasanya."

"Sekarang gue denger-denger Yoga udah kerja di kantor bokapnya ya?" tanya Gita setelah menyimpan tasnya di kursi sebelah Avi.

Kelas 12 IPA 3 adalah kelas baru yang kini mereka tempati. Kelas mereka ini berada di tingkat dua.

"Iya, Yoga sekarang kerja di sana. Dan itu juga atas keinginan papi sendiri." Gita manggut-manggut setelah mendengar jawaban Avi.

"Eh, Lola mana? Tumben banget tuh anak telat." Gita baru menyadari kalau sahabatnya yang satu itu belum datang.

"Biasa, paling begadang gara-gara nonton drakor." Sisil sudah mengambil posisi ternyaman untuk rebahan dengan menggunakan tasnya sebagai bantal.

"Molor mulu kerjaan lo, Sil. Bentar lagi mapel masuk tuh."

"Hm," Bukannya bangun, cewek dengan sikap yang terkenal jutek itu hanya berdehem dan mengabaikan ucapan Gita.

"Morning bestie-bestieku semua!!" Mendadak satu kelas yang tadinya ribut kini menjadi hening. Gita dan Avi pun dibuat melongo melihat kedatangan Lola dengan hebohnya. Kecuali Sisil yang nampak tidak terusik sedikitpun.

Melihat pandangan semua orang tertuju padanya dengan berbagai macam tatapan membuat gadis pemilik nama lengkap Lola Lolita itu menyengir lebar sembari menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sorry, sorry," Gadis itu meringis. Lalu ia memilih menghampiri Avi dan Gita di bangkunya.

"Tumben lo lama baru dateng."

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang