Happy reading
"Serius lo belum lakuin itu sama Yoga?" Gita masih tidak percaya.
"Hm," Avi berdehem.
"Kok bisa ya?"
"Iman Yoga kuat," imbuh Lola.
"Kalian tidur satu kasur?" Kini Sisil pun ikut nimbrung dengan pembicaraan mereka.
Avi mengangguk. "Tapi di tengah-tengah kita ada pembatas. Jadi aman."
Gita, Lola, dan Sisil menatap Avi dengan wajah cengonya. Sejak kapan sepasang pengantin yang baru menikah lalu tidur dengan adanya pembatas di tengah-tengah mereka? Darimana Avi belajar untuk melakukan itu?
"Gue pikir Lola yang lebih aneh diantara kita, ternyata ada Avi yang lebih aneh lagi. Ck, ck, ck." Gita berdecak sambil geleng-geleng kepala.
"Gue terosssss!" desis Lola merasa kesal dengan Gita yang terus menyangkut pautkan masalah dengan dirinya.
Di sinilah mereka sekarang. Di kelas. Pelajaran pertama dengan mata pelajaran bahasa Indonesia baru saja selesai, dan sekarang mereka sedang berbincang-bincang dengan topik yang sama dengan tadi pagi, yaitu malam pertama Aviva.
"Eh, tapi Jack sama Angel belum tau soal pernikahan lo kan?"
Avi menoleh, suasana kini berubah tegang karena pertanyaan yang dilontarkan Gita. Lola menyenggol lengan Gita dengan tujuan mengode perempuan itu.
"Gak ada yang tau soal pernikahan ini, kecuali lo bertiga. Dan.. teman-teman Yoga." ungkap Avi pelan.
Gita sontak mengangguk dengan sedikit canggung setelah mempertanyakan hal yang sensitif bagi Avi. "Ke kantin yuk," Gadis itu mengalihkan pembicaraan dengan mengajak ke kantin.
"Kuylah," Avi berdiri kemudian mengulas senyuman. "Yuk,"
Sontak Gita menghela napas pelan sambil mengelus dada. Ia merasa lega karena Avi menyetujui ajakannya, jadi tidak ada lagi suasana tegang yang membuatnya canggung.
Baru saja mereka keluar dari kelas, seorang laki-laki menghampiri mereka dengan menyebutkan nama Avi. Lantas para perempuan itu berhenti kemudian berbalik menatap orang tersebut.
Dia... Jack.
Tak butuh waktu lama Avi langsung menghampiri laki-laki yang tak lain adalah kekasihnya itu dengan berlari kecil.
"Hai," Avi menyapa lebih dulu. Dia agak sedikit.. canggung.
Sudut bibir cowok itu mengulas senyum, kemudian matanya beralih pada teman-teman Avi. "Mau ke kantin?"
"Iya,"
Jack ber-oh kecil, tak lama kemudian ia kembali berbicara, "Gita."
Sang empunya nama memandang Jack dengan kerutan di dahinya.
"Gue boleh pinjam cewek gue nggak?"
Avi memandangi wajah pacarnya dengan cengo tak percaya Jack akan mengatakan hal tersebut. Apalagi saat cowok itu menyebut 'cewek gue' rasanya Avi ingin berteriak keras, tapi dia masih bisa mengontrolnya. Gak lucu kalo berteriak di dekat Jack, pasti cowok itu langsung ilfil terhadapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
RandomIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...