63.Gak dikasih jatah

644 60 6
                                    

Happy reading

Suasana jalanan cukup lenggang pagi ini, beberapa pengendara memanfaatkannya untuk menghindari drama kemacetan yang pasti akan terjadi sebentar lagi. Sama seperti laki-laki yang kini tengah mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia tidak sendiri, melainkan ada seorang perempuan yang sejak tadi duduk manis sambil menatap keluar jendela mengamati pemandangan yang dilewati oleh kendaraan roda empat tersebut.

Perempuan itu adalah Aviva.

Keduanya memang berangkat ke sekolah bersama pagi ini. Tapi, bukan 'Yogav' namanya jika tidak ada drama pertengkaran terselip di antara mereka. Sebelum memutuskan untuk pergi bersama dengan satu tujuan yang sama pula, yaitu sekolah, Avi dan Yoga sempat beradu mulut karena saat perempuan itu baru saja membuka mata, ia kaget melihat tubuhnya berada dalam dekapan laki-laki yang tak lain adalah Yoga yang memang tidur disebelahnya semalam.

Walaupun mereka tidur bersama, tetapi ada sebuah pembatas yang dibangun oleh Avi sendiri dengan menyusun bantal di tengah-tengah mereka. Dan saat terbangun pagi tadi, tidak ada lagi pembatas di antara mereka. Dan ia mendapati dirinya telah direngkuh begitu erat oleh Yoga seolah dirinya adalah sebuah guling.

Lantas dia mendorong tubuh Yoga agar menjauh dan melepaskan rengkuhannya. Yoga yang merasa terusik lantas terbangun dan melihat Avi dengan penampilan berantakan, wajahnya pun ikut memerah menahan kesal dan sudah siap mengeluarkan kata-kata mutiara yang menyambut pagi Yoga yang suram.

Skip...

Kini kendaraan roda empat itu telah sampai di lingkungan sekolah. Lebih tepatnya di depan gerbang.

"Stop!" seru Avi.

Sontak Yoga menginjak rem dan mobil itupun berhenti. Dia menoleh ke samping menatap perempuan itu dengan sebelah alis terangkat.

"Gue turun disini." ucap Avi.

"Kenapa?" tanya laki-laki itu.

"Di parkiran rame. Gue gak mau mereka curiga liat gue bareng sama lo." kata Avi.

"Mereka taunya kita sepupu, jadi gak bakal ada yang curiga." ujar Yoga.

Avi menghela napas, lalu kembali berucap pada Yoga, "Jika terlalu sering kayak gini mereka bakalan curiga liat gue bareng sama lo terus. Gue mau menghindari hal itu."

Diam beberapa saat.

"Oke. Terserah lo aja."

Avi mengangguk, kemudian ia hendak membuka pintu namun, pergerakannya berhenti karena Yoga menarik tangannya.

"Kenapa?" Avi bertanya sembari mengernyit.

"Cincin lo." jawab Yoga menatap cincin yang melingkar di jari cewek itu.

Avi ikut menatap cincin itu, lalu kembali menatap Yoga. Avi terus mengamati pergerakan Yoga yang tengah membuka resleting tasnya.

"Siniin cincin lo."

Avi menurut dan melepaskan cincin itu dari jarinya kemudian memberikan pada Yoga. "Nih,"

Yoga terlihat memasukkan cincin itu ke kalung dan menjadikannya sebagai buahnya. Sungguh kreatif.

"Tinggal lo pakein ke leher lo." serunya menyerahkan kalung tersebut.

MY COUSIN MY HUSBAND [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang