Happy reading
Selama di Swiss Avi dan Yoga benar-benar menggunakan waktu sebaik mungkin untuk dihabiskan bersama. Mereka bermain ice skating di pegunungan salju, jalan-jalan ke tempat-tempat yang indah yang selalu menjadi daya tarik wisata dan terkenal di Swiss, semuanya benar-benar menyenangkan hingga Avi melupakan segala ketakutan yang ia rasakan beberapa waktu belakangan.
"Kamu gak bersih-bersih?"
Dengan rambut yang masih lembab sebab baru saja selesai mandi, Avi keluar dari kamar mandi dengan tangan yang masih memegang sebuah handuk kecil dan diusapkan ke rambutnya.
Yoga yang saat itu tengah sibuk dengan ponselnya dan melihat Avi yang berjalan ke arahnya lantas langsung mematikan ponselnya dan menaruhnya di nakas samping kasur.
"Sini," Yoga memberikan isyarat pada Avi untuk mendekat.
Avi lantas menurut dan mendekat ke arah Yoga yang tengah duduk di atas kasur. Cowok itu mengambil alih handuk kecil yang ada di tangannya lalu menuntun gadis itu untuk duduk di hadapannya dengan posisi membelakanginya.
"Aku bantu keringkan,"
Avi diam menahan diri untuk tidak menunjukkan salah tingkahnya secara terang-terangan pada cowok itu, sebab rasanya seperti ada ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya setiap kali cowok itu berlakuan manis padanya.
"Hari ini kita mau kemana lagi?"
Gerakan lembut Yoga yang terus menggosok helai demi helai rambutnya dengan menggunakan handuk kecil ditangannya membuat Avi merasa nyaman sambil memeluk borita miliknya.
"Gak kemana," Cowok itu mengambil hairdryer lalu menyalakannya, mengeringkan rambut Avi yang semakin panjang hingga menyentuh punggungnya.
"Malam ini kita di hotel aja, istirahat." Avi hanya bergumam mengiyakan perkataan cowok itu.
"Sudah selesai,"
Avi menoleh dengan senyuman, beberapa helai rambut menutupi sebagian wajahnya membuat Yoga dengan reflek terkekeh, lalu tangannya terulur merapikan helaian rambut gadis manja itu.
"Selama disini kamu seneng gak?"
"Seneng, banget malah." jawab Avi cepat penuh antusias.
"Bahkan aku sampe lupa sama semua peristiwa mengerikan kemarin, segala ketakutan aku, rasa bersalah yang menghantui, semuanya hilang begitu saja setelah datang kesini."
"Dan juga semuanya berkat kamu, Yoga."
Mendengarnya membuat Yoga senang, karena atas usahanya bisa membuat gadis itu kembali hidup tanpa harus terbayang-bayang akan kejadian kemarin, rasa bersalah dan juga ketakutan yang selalu menghantuinya itu.
"Bagus kalo gitu, aku harap kamu selalu bahagia seperti ini."
Yoga mengelus surai hitam milik Avi dengan penuh kasih sayang dan kelembutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY COUSIN MY HUSBAND [End]
AcakIni bukan kisah perjodohan antara CEO tampan, ataupun geng motor terkenal di kotanya. Ini hanyalah kisah sederhana di mana sebuah perjodohan itu mengarah ke seorang gadis dengan laki-laki yang notabenenya adalah sepupunya sendiri! --- "Dunia emang s...