Membuat sebuh komitmen itu mudah, namun menjaga komitmen adalah sesuatu yang sulit dan tidak semua orang bisa menjalaninya dengan baik..
-AryaNindy-
Setelah menunaikan ibadah sholat subuh di mushola rumah sakit, Arya terlebih dahulu mampir ke kantin untuk membeli sarapan untuk nya.
"Bu beli nasi uduk satu sama teh anget satu, di bungkus ya"ujar Arya pada penjual nasi uduk.
"Iya mas, tunggu sebentar ya"jawab ibu penjual dengan ramah lalu segera membuatkan pesanan Arya.
Sambil menunggu pesanan nya siap, Arya memilih membuka aplikasi chat di hp nya karena sejak tadi malam Arya sama sekali belum membuka aplikasi chat.
"Banyak amat"gumam Arya saat melihat banyak nya chat masuk, cowok itu memilih membuka grup organisasi dan menghiraukan chat lain.
"Mas, ini pesanan nya"ujar ibu penjual sambil menyerahkan kantong plastik yang berisi pesanan Arya tadi.
"Jadi berapa bu?"tanya Arya sambil mengambil kantong plastik.
"Dua puluh ribu mas"jawab ibu penjual sambil tersenyum.
Arya pun segera mengambil uang dan memberikan kepada ibu penjual nasi uduk.
Setelah membayar, Arya segera beranjak pergi ke ruang rawat Nindy, karena pasti Nindy sudah menunggu nya lama.
Di sisi lain Nindy sedang menunggu kedatangan Arya dengan begitu cemas sekaligus khawatir.
"Arya kok belum balik juga sih"gumam Nindy khawatir.
"Apa Arya kenapa-napa ya?"tanya Nindy pada dirinya sendiri.
Ceklek
Suara pintu terbuka membuat Nindy langsung menoleh ke arah pintu dan pelaku dari orang yang membuka pintu adalah Arya, suaminya sendiri.
Nindy kini lega karena Arya sudah kembali dan dalam keadaan baik-baik saja.
Setelah menutup pintu kamar dengan benar, Arya berjalan ke arah bangkar Nindy.
"Lo habis dari mana Ar?, kok lama banget?, bikin gue khawatir tahu gak?"tanya Nindy beruntun setelah Arya duduk di kursi dekat bangkarnya.
"Beli sarapan dulu tadi, makanya lama, dan maaf bikin lo khawatir"jawab Arya sambil menunjuk kantong plastik yang tadi dia letakan di atas meja dekat bangkar.
"Ohh. Gue kirain lo pingsan di mushola"ujar Nindy lega.
"Pingsan?"tanya Arya bingung.
"Tadi itu kan ada dua suster ke sini terus mereka bicarain kalo ada seorang cowok pingsan di mushola, kan gue mikirnya lo yang pingsan gegara kecapean"jawab Nindy menjelaskan.
"Oohhh"hanya itu respon yang Arya berikan.
"Lo nanti sekolah kan Ar?"tanya Nindy.
"Sekolah mungkin"jawab Arya ragu-ragu.
"Kok mungkin?"tanya Nindy.
"Kalo gue berangkat sekolah, entar lo siapa yang jagain?"tanya Arya.
"Kan nanti bunda sama ayah ke sini, jadi lo sekolah aja"jawab Nindy.
"Emang gak papa lo di jagain ayah sama bunda dulu selagi gue sekolah?"tanya Arya.
"Gak papa kok, dari pada lo bolos"jawab Nindy.
"Yaudah kalo gitu"ujar Arya akhirnya.
"Lo sarapan aja dulu, habis itu baru pulang ke apart buat siap-siap!"suruh Nindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You?
Teen FictionJudul Awal : Nikah Muda (Arya Nindy) Ganti Judul : Marry You? Langsung baca aja lah ya..... Perjodohan, Nikah muda, Musuh, Ketua PKS, Ratunya telat, Konflik ringan, Pelakor?, enggak dulu deh. *Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebua...