Tak ada tempat ternyaman selain berada di samping mu sepanjang waktu..
-Nindya Putri-*Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebuah hubungan, tapi ini cerita tentang bagaimana membangun sebuah hubungan*
Pagi ini Nindy membuat nasi goreng untuk sarapan.
Selesai menyiapkan sarapan di atas meja, Nindy berjalan menuju kamar untuk memanggil Arya yang mungkin sudah selesai bersiap-siap.
Ceklek.
"Arya ayo sarapan"ajak Nindy sambil berjalan mendekati Arya yang sedang duduk di depan meja rias sambil bermain hp.
"Iya, bentar Nin"jawab Arya tanpa melihat ke arah Nindy.
"Ckk"Nindy berdecak kesal karena melihat Arya masih berantakan, rambutnya belum tertata dengan rapih, bajunya masih belum di masukin, bahkan ikat pinggang dan dasi masih tergeletak di atas meja rias.
Saat sudah sampai di dekat cowok itu, Nindy langsung merebut hp Arya lalu melempar nya ke atas tempat tidur, untung saja lemparan nya pas, bagaimana kalau tidak, pasti Nindy bisa kena omel Arya.
"Nin"ujar Arya sambil menatap Nindy tajam.
"Apa?"tanya Nindy sambil balik menatap Arya tajam.
Arya menghela nafas kasar, Arya tidak mau pagi-pagi sudah harus ribut dengan Nindy hanya karena masalah sepele.
Nindy mengambil dasi milik Arya lalu mulai memasangkannya di leher Arya dengan telaten.
Setelah selesai memasang dasi di leher Arya, Nindy mengambil ikat pinggang milik Arya.
"Berdiri!"suruh Nindy dan Arya langsung berdiri dari duduk nya.
"Masukin dulu baju lo!"suruh Nindy dan Arya pun segera melakukan apa yang Nindy suruh.
"Nih pakai ikat pinggang nya!"suruh Nindy setelah Arya selesai memasukan bajunya.
Arya mengambil ikat pinggang yang berada di tangan Nindy lalu memakai nya.
"Duduk gih!, gue rapiin rambut lo"suruh Nindy setelah Arya selesai memakai ikat pinggang nya.
Arya langsung duduk di kursi sambil menghadap cermin.
Nindy mengambil sisir lalu mulai menyisiri rambut Arya dan tak lupa mengoleskan pomade ke rambut Arya.
Selesai merapikan rambut Arya, Nindy yang masih kesal dengan Arya pun memilih langsung melangkah pergi meninggalkan Arya sendirian di dalam kamar.
Arya yang melihat Nindy keluar kamar tanpa mengucapkan apapun hanya bisa menghela nafas, sepertinya Nindy marah pada nya.
Sebelum menyusul Nindy keluar kamar, Arya terlebih dahulu mengambil hp nya yang berada di atas tempat tidur.
Setelah membalas beberapa pesan yang masuk, Arya langsung berjalan kelur kamar untuk menyusul Nindy yang sudah berada di meja makan.
Sampai di meja makan, Arya melihat Nindy sedang berdiri membelakangi nya sambil menuang air putih ke dalam gelas.
Arya berjalan mendekati Nindy lalu memeluk gadis itu dari belakang.
Nindy yang mendapat pelukan tiba-tiba langsung menengok ke belakang untuk melihat siapa yang memeluknya.
Ternyata Arya yang memeluk nya dari belakang.
"Maaf"ujar Arya pelan. Arya tidak suka bila Nindy marah dan mendiami nya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You?
Teen FictionJudul Awal : Nikah Muda (Arya Nindy) Ganti Judul : Marry You? Langsung baca aja lah ya..... Perjodohan, Nikah muda, Musuh, Ketua PKS, Ratunya telat, Konflik ringan, Pelakor?, enggak dulu deh. *Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebua...