092.

1K 54 2
                                    

Apapun kecuali perpisahan..
-Arya Gionino-













































*Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebuah hubungan, tapi ini cerita tentang bagaimana membangun sebuah hubungan*





























Tepat pukul 10 malam,mobil yang Arya dan Nindy naiki sudah berhenti di depan vila milik kakek Arya.

Setelah mobil berhenti, kedua nya langsung keluar dari mobil.

Brak.

"Akhirnya sampai juga"ujar Nindy sambil meregangkan tubuh nya.

Arya sendiri langsung mengambil tas yang berisi baju ganti nya dan juga Nindy.

"Nin, bantuin"ujar Arya meminta bantuan Nindy.

Nindy langsung berjalan menghampiri Arya lalu mengambil tas yag tidak terlalu besar.

Brak.

"Yuk masuk"ajak Arya setelah semua barang sudah keluar dari mobil.

Nindy mengangguk lalu berjalan mengikuti Arya menuju pintu masuk utama.

Sampai di depan pintu, Arya segera mengambil kunci yang berada di dalam saku celana nya, lalu segera menggunakan kunci itu untuk membuka pintu yang terkunci.

"Yuk masuk"ajak Arya setelah berhasil membuka pintu masuk.

Nindy pun berjalan masuk mengikuti Arya.

Nindy cukup terkesima dengan desain interior yang ada di dalam rumah.

Tidak mewah namun begitu berkelas dan begitu enak untuk di pandang.

"Mau kamar yang di atas apa di bawah aja?"tanya Arya setelah mengunci kembali pintu.

"Emang ada berapa kamar di sini?"tanya Nindy penasaran.

"Ada delapan kamar, lima di lantai bawah, tiga di lantai atas"jawab Arya menjelaskan isi vila.

"Ada satu kamar yang langsung mengarah pada kolam renang dan kebun teh yang letak nya tidak jauh dari vila"lanjut Arya memberi tahu.

"Kalau gitu kamar yang langsung mengarah ke kolam aja"ujar Nindy. Pasti sangat indah bila pagi hari setelah bangun terus langsung di suguhkan kolam renang dan perkebunan teh yang letak nya tidak jauh dari vila.

Arya mengangguk menyetujui permintaan Nindy.

"Tapi kita enggak harus bersihin dulu kan kamar nya?"tanya Nindy memastikan.

Arya tersenyum lalu menggeleng.

"Enggak perlu, sebelum kita ke sini aku udah minta tolong orang yang biasanya bersih-bersih di sini buat di bersih kan semua kamar karena kan aku juga belum tahu mau nempati kamar yang mana"jawab Arya menjelaskan.

Nindy mengangguk mengerti.

"Yuk ke atas"ajak Arya lalu berjalan menuju tangga.

Nindy mengangguk lalu berjalan mengikuti Arya.

Ceklek.

Kini kedua nya sudah berada di dalam kamar.

Nindy langsung meletakan tas nya di lantai lalu gadis itu berjalan menuju tempat tidur.

Nindy langsung menjatuhkan tubuh nya di atas tempat tidur.

Arya yang melihat itu hanya menggelengkan kepala nya.

Marry You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang