Aku kalah..
-Mila Alwiana-*Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebuah hubungan, tapi ini cerita tentang bagaimana membangun sebuah hubungan*
Arya sudah sampai di sekolah dan sekarang cowok itu sedang berjalan menuju aula tempat di mana anggota PKS berkumpul.
Sampai di aula, Arya langsung saja berjalan mendekati Juna dan anggota PKS lainnya.
"Lo dari mana aja sih Ar?"tanya Juna saat melihat keberadaan Arya.
"Lo di cariin pak Hendra tadi"lanjut Juna memberi tahu.
"Sekarang pak Hendra di mana?"tanya Arya.
"Ada di ruangan nya"jawab Juna.
"Yaudah, gue ke sana dulu"ujar Arya lalu berjalan keluar aula meninggalkan Juna yang mendengus kesal karena pertanyaan nya di abaikan Arya.
Sampai di depan pintu ruangan pak Hendra, Arya terlebih dahulu mengetuk pintunya.
Tok tok tok tok
"Masuk!"suruh pak Hendra dari dalam.
Arya pun segera membuka pintu nya.
Ceklek.
Arya berjalan memasuki ruangan pak Hendra.
"Pak"sapa Arya setelah berdiri di depan meja pak Hendra.
"Duduk Arya!"suruh pak Hendra.
Arya mengangguk lalu segera duduk di kursi.
"Kamu dari mana saja Arya?, kenapa pergi begitu saja tanpa memberi tahu saya ataupun teman-teman kamu yang lain?, dan lagi kenapa kamu susah sekali untuk di hubungi?"tanya pak Hendra beruntun.
"Maaf pak, tadi saya membawa Nindy kerumah sakit karena dia mengalami cidera di kakinya"jawab Arya jujur.
"Kenapa harus kamu?, teman gadis itu banyak di sekolah ini, dia bisa meminta tolong salah satu teman nya"tanya pak Hendra penasaran.
"Kamu punya tanggung jawab Arya, jangan cuma karena gadis itu kamu tinggalkan tanggung jawab kamu di sini"lanjut pak Hendra.
Arya tidak terima dengan ucapan pak Hendra karena secara tidak langsung pak Hendra menyalakan Nindy atas kesalahan yang dirinya buat.
"Nindy juga tanggung jawab saya pak, tidak mungkin saya tinggal diam saat melihat Nindy kesakitan seperti tadi"ujar Arya membela Nindy.
"Gadis itu tanggung jawab kamu?, maksud kamu apa Arya?"tanya pak Hendra tidak paham.
"Kedua orang tua Nindy sudah mempercayakan Nindy pada saya pak"jawab Arya.
"Ada hubungan apa kamu dengan Nindy, sampai-sampai kedua orang tua nya memepercayakan Nindy pada kamu?"tanya pak Hendra curiga.
"Jika hanya sebatas pacaran tidak mungkin mereka begitu percaya pada kamu"lanjut pak Hendra makin curiga.
Arya merutuki kebodohan nya, tidak seharusnya dirinya terpancing emosi sampai membuat pak Hendra curiga tentang hubungannya dengan Nindy.
Arya tidak boleh kelihatan panik, dirinya harus tetap tenang agar pak Hendra tidak semakin curiga.
"Kedua orang tua kami saling kenal pak dan itu membuat kedua orang tua Nindy mempercayakan saya untuk menjaga Nindy selama di sekolah"jawab Arya, untung saja otak nya bisa di ajak berfikir jadi dirinya bisa mencari alasan yang masuk akal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You?
Teen FictionJudul Awal : Nikah Muda (Arya Nindy) Ganti Judul : Marry You? Langsung baca aja lah ya..... Perjodohan, Nikah muda, Musuh, Ketua PKS, Ratunya telat, Konflik ringan, Pelakor?, enggak dulu deh. *Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebua...