057.

1.2K 73 5
                                    

Tidak akan aku memaafkan diriku sendiri bila sesuatu yang buruk terjadi pada mu..
-Arya Gionino-



















*Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebuah hubungan, tapi ini cerita tentang bagaimana membangun sebuah hubungan*



























Alvian yang baru saja keluar dari kamar merasa heran karena sedari pagi sampai menjelang siang Arya belum juga pulang. Bukannya Alvian ingin mengusir namun masalah nya Arya pergi tanpa pamit pada Nindy, istri nya.

Alvian berjalan ke arah Arya.

"Mau sampai kapan lo di sini?"tanya Alvian pada Arya yang sedang sibuk dengan kertas-kertas yang ada di atas meja.

Arya tak menjawab, cowok itu sedang fokus pada kertas-kertas yang berisi banyak tulisan.

Alvian duduk di sofa yang berada di depan Arya.

"Udah mau jam makan siang, lo gak mau pulang apa?"tanya Alvian.

"Gue pulang nya entar Al"jawab Arya tanpa melihat ke arah Alvian.

Tadi pagi sebelum Nindy bangun dari tidur nya, Arya pergi untuk menyelesaikan urusannya dengan mas Nara, setelah selesai dengan semua urusan nya, bukan nya langsung pulang, Arya malah memilih pergi ke apartemen Alvian.

"Pulang sana!, Nindy pasti nyariin lo"suruh Alvian.

"Entar, gue mau nyelesaiin ini dulu"jawab Arya.

"Lo bisa lanjut di rumah Ar"ujar Alvian.

"Kalau di rumah kerjaan gue gak akan selesai-selesai Al"jawab Arya.

Drett drettt drettt drettt

"Hp lo bunyi tuh"beritahu Alvian.

"Biarin aja"jawab Arya tanpa berniat melihat siapa yang menelfon nya.

"Pasti itu dari Nindy"ujar Alvian memberi tahu.

"Biarin aja Al, gue lagi males jawab telfon dia"ujar Arya.

"Nindy pasti khawatir banget sama lo, dari tadi nelfon terus itu anak"ujar Alvian.

"Biarin aja"jawab Arya.

Alvian mendengus kesal melihat sikap Arya yang sangat keras kepala.

"Ar, Nindy gak jawab pertanyaan lo bukan berarti dia nolak lo kan Ar?"ujar Alvian.

Arya memang sudah menceritakan semua nya pada Alvian.

Kedua nya memang sering bertukar cerita tentang apapun.

"Udah pasti dia nolak gue Al"jawab Arya sambil meletak kan kembali kertas yang tadi dirinya pegang ke atas meja.

"Belum tentu Ar"ujar Alvian tidak yakin.

"Udah lah Al, jangan lo bahas lagi, gue males kalau ingat yang tadi malam"ujar Arya lalu kembali mengambil kertas yang tadi dirinya taruh di atas meja.

Drettt drettt drettt drettt

Mendengar hp nya berbunyi, bukannya melihat siapa yang menelfon, Arya memilih mengabaikan.

"Ckk...angkat napa sih Ar!"suruh Alvian dengan nada kesla saat lagi dan lagi hp Arya berbunyi.

"Nindy nyariin lo itu pasti"lanjut Alvian makin kesal dengan sikap Arya.

"Kalau dia kenapa-napa gimana Ar?"tanya Alvian.

Marry You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang