075.

1.2K 61 2
                                    

Aku akan terus berdiri di samping mu, menemani mu, menyemangati mu, mendukung mu, dan akan selalu mendoakan yang terbaik untuk mu..
-Nindya Putri-























*Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebuah hubungan, tapi ini cerita tentang bagaimana membangun sebuah hubungan*












Setelah hampir dua jam berkutik di dapur, akhirnya kue brownis yang Nindy bikin dengan arahan dari Ica selesai dan kini tinggal memeberikan toping di atas nya sebagai sentuhan terakhir.

Nindy tersenyum senang saat melihat kue yang baru saja dirinya beri toping di atas nya.

"Semoga rasa nya enak"gumam Nindy berharap sambil tersenyum tipis.

"Gue sih yakin kalau ini enak, dari tampilannya aja udah menggiurkan"ujar Ica yang berdiri di samping kiri Nindy.

"Mama juga yakin kalau kue brownis yang kamu bikin ini rasanya enak"ujar mama Fina yang berada di samping kanan Nindy.

"Nindy gak mau ber ekspektasi tinggi ma, takut nantinya kecewa"jawab Nindy sambil mengambil pisau untuk memotong kue brownis.

Mama Fina dan Ica saling melirik, mereka berdua paham akan rasa takut Nindy, ini kali pertama gadis itu membuat kue jadi kalau merasa belum percaya diri itu wajar.

Nindy mulai memotong kue brownis menjadi beberapa potong lalu menaruhnya di atas piring kosong.

"Udah sayang?"tanya mama Fina.

Nindy mengangguk"Udah ma"jawab Nindy lalu mengangkat piring yang terdapat beberapa potong kue brownis.

"Yaudah yuk bawa ke dapan, biar mereka yang cobain dan nilai sendiri rasa kue brownis bikinan kamu"ujar mama Fina.

Nindy mengangguk lalu mengikuti mama Fina yang sudah berjalan terlebih dahulu menuju ruang tengah.

Sampai di ruang tengah, Nindy langsung meletakkan piring di atas meja.

Mama Fina dan Ica langsung duduk di sofa panjang samping Alvian.

Karena semua kursi sudah terisi, mau tidak mau Nindy harus berdiri di samping sofa yang di duduki Arya.

Arya bangun dari duduk nya.

"Sini duduk!"suruh Arya pada Nindy, dirinya tidak akan tega membiarkan Nindy berdiri sedangkan yang lainnya duduk di sofa.

Nindy mengangguk lalu duduk di sofa yang tadi Arya duduki.

Bukannya mengambil kursi, Arya memilih mendudukan bokongnya pada sandaran tangan yang biasanya berada pada kanan dan kiri sofa.

Kalian cobain kue brownis nya gih!"suruh mama Fina pada ketiga laki-laki itu.

"Ini yang buat Nindy lho"lanjut mama Fina memberitahu.

Orang pertama yang mengambil potongan kue brownis adalah Alvian lalu di susul papa Bayu.

Arya ikutan mengambil satu potongan kue brownis yang memiliki toping keju.

Ketiga laki-laki itu mulai menggigit potongan kue brownis lalu mengunyahnya.

"Gimana rasanya?"tanya Nindy sambil menatap Arya yang sedang mengunyah kue brownis dalam mulutnya.

Arya mengunyah kue brownis nya tanpa ekpresi dan itu membuat Nindy sedikit was-was, gadis itu takut bila rasanya tidak enak.

"Arya, gimana rasanya?, enak enggak?"tanya Nindy lagi.

Marry You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang