Apapun keinginan mu akan aku turuti tapi satu yang tidak akan aku turuti, yaitu perpisahan..
-Arya Gionino-*Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebuah hubungan, tapi ini cerita tentang bagaimana membangun sebuah hubungan*
Ceklek.
Nindy baru saja masuk ke dalam apartemen setelah tadi mengambil paket pesanan online nya.
Nindy berjalan menuju sofa untuk membuka paket yang dirinya pesan.
"Habis dari mana?"tanya Arya. Cowok itu baru saja keluar dari kamar dengan rambut yang masih basah akibat terkena air saat mandi.
Arya berjalan menghampiri Nindy yang baru saja duduk di sofa depan tv.
"Abis dari bawah, ambil ini"jawab Nindy sambil menunjukan paket yang dirinya bawa.
Arya mengangguk mengerti lalu ikut duduk di samping Nindy.
"Arya tolong videoin buat bukti kalau barang nya enggak sesui"ujar Nindy sambil memberikan hp nya pada Arya.
"Harus banget di videoin?"tanya Arya sambil mengambil hp Nindy.
"Iya lah harus"jawab Nindy.
"Mulai rekam Ar!"suruh Nindy dan Arya pun segera melakukan apa yang Nindy suruh.
Selesai membuat video unboxing, Nindy pun segera mencoba dres yang dirinya beli.
"Gue mau cobain dulu, nanti lo nilai bagus apa enggak"ujar Nindy lalu berdiri dan berjalan memasuki kamar.
Sambil menunggu Nindy yang sedang mencoba dres, Arya mengambil remot tv lalu menekan tombol untuk menghidupkan layar tv nya.
Ceklek.
Nindy keluar dari kamar dengan memakai dres yang dirinya beli lalu berjalan mendekati Arya.
"Arya gimana?, bagus enggak?"tanya Nindy setelah berdiri di depan Arya.
Sebelum menjawab, Arya terlebih dahulu menatap Nindy dari atas hingga bawah.
Arya mengangguk-anggukan kepala nya, dres yang Nindy kenakan tidak terlalu terbuka, tidak terlalu pendek juga, dan tidak terawang juga.
"Bagus"jawab Arya menyukai dres yang Nindy kenakan.
Nindy tersenyum lebar mendengar jawaban Arya.
"Beli lagi boleh?"tanya Nindy menatap Arya berharap cowok itu memboleh kan.
Arya menggeleng.
"Satu aja cukup, belum tentu nanti dres nya lo pakai juga"jawab Arya.
"Dres yang lo punya juga udah banyak Nin di lemari baju"lanjut Arya.
"Tapi dres yang gue punya udah sering gue pakai, gue mau yang baru"ujar Nindy.
"Terus semua dres lo mau di kemanain?"tanya Arya.
"Buang aja"jawab Nindy enteng.
"Enggak. Itu beli nya pakai uang bukan pakai daun, main buang aja"ujar Arya tidak menyetujui.
"Dari pada lo buang mending lo kasih ke orang yang mau atau lo jual aja kan lumayan dapat duit terus duit nya lo sumbangin biar berkah"lanjut Arya memberi saran.
Nindy duduk di samping Arya lalu memikirkan saran Arya.
Kalau di pikir-pikir saran Arya bagus juga tapi masalahnya siapa yang mau beli barang bekas coba.
"Emang ada yang mau beli?"tanya Nindy.
"Pasti nya ada tapi harga nya jangan sama seperti saat lo beli pertama kali"jawab Arya.
Nindy mengangguk-anggukan kepala nya.
"Gue pikir-pikir lagi deh nanti"jawab Nindy. Dirinya tidak mau mengambil keputusan terlalu cepat, semua harus di pikir matang-matang agar berjalan lancar.
Arya hanya mengangguk lalu kembali pada layar tv yang sedang menyiarkan berita malam.
"Ah iya lupa"ujar Nindy saat mengingat sesuatu.
"Arya, saldo gue habis"ujar Nindy memberi tahu.
"Nanti gue isi"jawab Arya tanpa melihat ke arah Arya.
"Kuota internet gue juga udah mau habis Ar"
"Iya, nanti gue isi"
"Pulsa gue juga udah habis"
"Iya, nanti biar gue isi sekalian"
"Tadi juga gue bayar ini pakai uang jajan gue satu minggu ini"ujar Nindy memberi tahu.
"Iya Nin, nanti gue ganti uang nya sama gue isi yang udah habis"jawab Arya gregetan sambil melihat Nindy.
"Makasih"ujar Nindy sambil menepuk pelan kedua pipi Arya.
"Ada lagi enggak, biar sekalian?"tanya Arya.
"Kalau beli hp baru boleh enggak?"tanya Nindy.
"Enggak usah aneh-aneh, hp lo baru tahun lalu ganti"jawab Arya.
"Tapi gue pengen hp kayak lo, kamera nya bagus"ujar Nindy.
"Lo bisa foto-foto pakai hp gue Nin"jawab Arya.
"Udah enggak usah aneh-aneh"lanjut Arya lalu menarik tubuh Nindy agar bersandar di dada nya.
"Nonton tv aja, enggk usah minta yang aneh-aneh"ujar Arya lalu menggati chanel tv ke kartun si botak kembar.
"Gue kan cuma minta hp baru, enggak minta yang aneh-aneh"ujar Nindy tidak terima dengan perkataan Arya tadi.
"Iya. Nanti gue beliin hp baru tapi enggak dalam waktu dekat ini, jadi enggak usah aneh-aneh sama hp lo yang sekarang"ujar Arya memperingati agar Nindy tidak aneh-aneh pada hp nya.
"Hmm"jawab Nindy.
"Kalau beli yang lain boleh?"tanya Nindy.
"Boleh, asal lo belum punya"jawab Arya.
"Kalau gitu beliin gue kamera aja deh?"ujar Nindy.
"Enggak usah beli, gue punya di rumah papa, lo bisa pakai"jawab Arya.
"Bagus enggak kamera nya?"tanya Nindy.
"Bagus, itu papa yang beliin waktu di amerika sebagai hadiah ulang tahun gue ke 15"jawab Arya.
Dari tempat membeli saja sudah di luar negeri, pasti kualitas nya tidak main-main, apalagi harganya pasti mahal.
"Yaudah entar ambil ya, buat gue pakai"ujar Nindy.
"Iya, nanti kita ambil"jawab Arya.
Setelah nya mereka memilih melanjutkan menonton tv sambil menunggu azan magrib berkumandang.
****************
Bersambung..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
***********************
Up!!!!
Maaf lama update nya...
Maaf pendek part nya...
Jujur ini bukan part yang awal, ini part baru aja aku bikin dan langsung aku update...Part lama sedikit kurang bagus menurutku makanya aku memilih menggnti nya...
Tapi tenang aja, alur nya tetap sama hanya berbeda adegan saja...
Sampai ketemu di part selanjutnya!!!!!
Jangan lupa vote dan komen!!!!
07 Juli 2022
07 Juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You?
Teen FictionJudul Awal : Nikah Muda (Arya Nindy) Ganti Judul : Marry You? Langsung baca aja lah ya..... Perjodohan, Nikah muda, Musuh, Ketua PKS, Ratunya telat, Konflik ringan, Pelakor?, enggak dulu deh. *Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebua...