071.

1.1K 63 5
                                    

Kegagalan bukan akhir dari segalanya..
-Oktavia-


























*Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebuah hubungan, tapi ini cerita tentang bagaimana membangun sebuah hubungan*


































Drettt drettt drettt drettt

Arya yang mendengar dering pada hp nya langsung saja mengambil hp nya yang berada di saku celana.

"Nindy"gumam Arya saat melihat nama gadis itu yang tertera pada layar hp nya.

Arya meletakan kembali helm yang tadi nya akan dirinya pakai  ke atas jok.

Arya langsung menggeser tombol hijau pada layar ho nya.

"Halo Nin, kenapa?"tanya Arya saat sambungan telfon tersambung.

"Halo, gue ganggu rapat lo enggak?"tanya Nindy dari sebrang sana.

"Enggak, gue baru aja selesai rapat nya"jawab Arya.

"Kenapa telfon?"tanya Arya.

"Gue laper"jawab Nindy.

"Laper ya makan, kenapa malah telfon gue?"tanya Arya heran, namun yang membuat Arya makin heran itu kenapa Nindy masih merasa lapar, bukannya tadi dirinya habis makan-makan dengan teman-teman sekelas.

"Enggak ada makanan"jawab Nindy.

"Enggak usah bohong, mie instan banyak loh di lemari"ujar Arya mengingatkan Nindy bila mereka masih punya stok mie instan.

"Enggak mau makan mie instan"jawab Nindy.

"Terus mau nya makan apa?"tanya Arya mencoba sabar.

"Aku mau makan sate"jawab Nindy.

"Beliin dong Ar!"lanjut Nindy.

Sekarang Arya paham kenapa Nindy menelfonnya.

Arya menatap jam pada pergelangan tangan nya.

"Gue pesenin aja ya Nin?, gue mau ke rumah mas Nara habis ini soalnya"ujar Arya.

"Ngapain ke rumah mas Nara?"tanya Nindy penasaran.

"Bahas kerjaan"jawab Arya.

"Ada masalah?"tanya Nindy.

"Nanti gue cerita kalau udah sampai di apart"jawab Arya.

"Gue pesenin aja ya?, enggak papa kan?"tanya Arya.

"Iya enggak papa"jawab Nindy.

"Habis ini gue pesenin sate nya"ujar Arya.

"Mau apa lagi?, biar sekalian gue pesenin"tanya Arya.

"Enggak mau apa-apa, cuma mau sate aja"jawab Nindy.

"Yaudah nanti gue pesenin"ujar Arya.

"Oh iya, kemungkinan nanti gue pulang nya larut malam, lo enggak usah nunggu gue, kalau ngantuk tidur duluan aja, terus juga pintunya lo kunci sekalian, gue bawa kunci cadangan soalnya"lanjut Arya.

"Iya"jawab Nindy.

"Lo berani kan di apart sendirian?"tanya Arya.

"Berani"jawab Nindy sedikit ragu.

Arya yang mendengar nada keraguan dari Nindy menjadi tidak tenang meninggalkan gadis itu sendirian di apartemen.

"Kalau ada apa-apa telfon satpam aja"ujar Arya.

Marry You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang