Biar waktu yang menjawab semua pertanyaan mu..
-Oktavia-
*Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebuah hubungan, tapi ini cerita tentang bagaimana membangun sebuah hubungan*
Jarum jam sudah menunjukan pukul 9 pagi, namun Arya dan Nindy masih betah bersembunyi di balik selimut, kedua nya seperti tidak terganggu dengan sinar matahari yang masuk dari celah gorden yang sedikit terbuka.
Sebenarnya tadi mereka sudah bangun untuk menunaikan sholat subuh namun karena kedua nya masih sangat ngantuk, kedua pun memilih untuk kembali tidur.
Salahkan Arya bila jam segini Nindy belum bangun, cowok itu yang membuat Nindy begadang sampai jam satu dini hari.
Kalian jangan berfikir yang macam-macam, mereka bukan begadang untuk yang aneh-aneh, mereka begadang untuk menonton pertandingan sepak bola.
Tadi nya Nindy tidak mau ikutan begadang, namun bukan Arya namanya jika tidak bisa membuat Nindy menuruti keinginan nya.
Arya menjajikan Nindy untuk wisata kuliner di hari minggu ini. Nindy yang memang sangat suka makan apalagi makanan yang manis-manis pun pada akhir nya menyetujui.
Arya yang merasakan lengan nya yang mati rasa mulai membuka mata nya perlahan, saat membuka mata, dirinya melihat Nindy yang tidur menghadap dirinya dengan lengan nya sebagai bantalan kepala Nindy dan tak lupa tangan Nindy yang berada di atas perut nya.
Arya mengusap wajah nya dengan tangan satu nya yang bebas.
Arya melihat ke arah jam yang ada di atas meja.
"Udah setengah sepuluh"gumam Arya saat melihat jam.
Arya mengusap lembut tangan Nindy yang berada di atas perut nya.
"Nin"panggil Arya sambil masih mengusap lembut tangan Nindy.
"Nindy"panggil Arya lagi.
"Ngeehhh"Nindy mulai terusik.
"Bangun Nin!"
"Ngeehh"mata Nindy mulai terbuka.
"Bangun dulu Nin!, udah siang"suruh Arya.
"Masih ngantuk Ar"jawab Nindy lalu makin merapatkan tubuh nya ke badan Arya.
"Bangun dulu Nin"ujar Arya sambil mengusap tangan Nindy yang berada di atas perut nya.
Tak ada balasa dari Nindy membuat Arya menghela nafas panjang.
Arya menyingkirkan tangan Nindy dari atas perut nya lalu dirinya tarik tangan nya dari bawah leher Nindy dengan perlahan.
Setelah tangan nya berhasil keluar dari bawah leher Nindy, Arya mulai meregangkan nya karena tangan nya sudah mati rasa.
Setelah merasa lebih baik, Arya segera turun dari tempat tidur lalu berjalan ke kamar mandi.
Tadi nya Arya hanya ingin mencuci muka saja namun tidak jadi, dirinya memilih langsung mandi sekalian.
Selesai mandi dan berganti baju, Arya berjalan keluar kamar.
Dirinya tidak berniat membangunkan Nindy karena percuma, lebih baik dirinya mengisi perut yang sudah keroncongan sejak tadi.
Sampai di dapur, Arya langsung mencari sesuatu yang bisa dirinya makan.
Arya membuka lemari atas dan menemukan mie istan.
"Untung stok mie instan banyak"gumam Arya lalu mengambil satu bungkus mie instan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You?
Teen FictionJudul Awal : Nikah Muda (Arya Nindy) Ganti Judul : Marry You? Langsung baca aja lah ya..... Perjodohan, Nikah muda, Musuh, Ketua PKS, Ratunya telat, Konflik ringan, Pelakor?, enggak dulu deh. *Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebua...