058.

1.2K 75 1
                                    

Maaf telah membuat mu khawatir dan kecewa..
-Arya Gionino-











































*Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebuah hubungan, tapi ini cerita tentang bagaimana membangun sebuah hubungan*





























Ceklek.

Mereka bertiga kini sudah sampai di dalam unit apartemen milik Alvian.

"Lo bawa Nindy kekamar gue aja Ar!, biar dia istirahat dulu di sana"suruh Alvian sambil berjalan di belakang pasutri itu.

Arya hanya mengangguk lalu menuntun Nindy untuk ke kamar Alvian.

Sedangkan Alvian, cowok itu melangkahkan kakinya ke arah dapur untuk mengambil minum.

Ceklek

"Lo istirahat di sini dulu Nin!"suruh Arya sambil membantu Nindy duduk di atas tempat tidur.

Arya duduk di samping Nindy, dirinya menghela nafas lega karena melihat Nindy baik-baik saja.

Kedua nya sama-sama diam cukup lama hingga.

"Ar"

"Nin"

Panggil mereka secara bersamaan.

Kedua nya saling menatap satu sama lain.

"Lo aja dulu yang ngomong!"suruh Arya sambil tersenyum.

Nindy menatap wajah Arya.

Cukup lama Nindy menatap wajah Arya hingga pada akhirnya dirinya bertanya tentang hal yang sedari tadi mengganggu pikiran nya.

"Lo marah sama gue ya Ar?"tanya Nindy masih menatap wajah Arya.

Arya menggeleng "Enggak"jawab Arya.

"Terus kenapa telfon dari gue gak lo angkat?"tanya Nindy.

Arya diam, dirinya bingung harus menjawab apa, tidak mungkin juga dirinya jujur pada Nindy.

"Kenapa?"tanya Nindy lagi.

Arya masih diam.

"Lo sibuk banget ya, sampai ngasih kabar atau angkat telfon dari gue aja gak bisa?"tanya Nindy.

Arya menatap mata Nindy, di sana Arya bisa melihat kekecewaan yang Nindy rasakan sekarang.

"Lo bikin gue khawatir Ar"ujar Nindy.

"Maaf"hanya kata itu yang keluar dari mulut Arya saat ini.

Nindy menggeleng.

"Gue gak butuh kata maaf lo, yang gue butuhin sekarang cuma penjelasan dari lo"ujar Nindy.

"Oke...gue akan jelasin Nin"ujar Arya.

Nindy mengangguk.

"Jelasin!"suruh Nindy.

Arya menarik nafas dalam-dalam sebelum menjelaskan ke Nindy.

"Tadi subuh mas Nara nelfon gue, mas Nara minta gue untuk ketemuan...."

"Apa harus se pagi itu Ar?"tanya Nindy memotong perkataan Arya.

"Gue cuma gak mau ke jebak macet Nin, makanya gue berangkat se pagi itu ke rumah mas Nara"jawab Arya.

"Kenapa gak bangunin gue kalau mau pergi?"tanya Nindy.

Arya menatap wajah Nindy.

"Gue gak tega bangunin lo, gue lihat lo nyenyak banget tidur nya"jawab Arya.

Marry You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang