Aku suka melihatmu marah, kesal, dan cemburu, tapi aku tidak suka melihat mu menangis, apalagi penyebab kamu menangis adalah aku..
-Arya Gionino-*Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebuah hubungan, tapi ini cerita tentang bagaimana membangun sebuah hubungan*
Setelah kejadian di uks tadi, baik Arya maupun Nindy memutuskan untuk bersikap biasa saja untuk hari ini, dan untuk hari berikutnya mungkin mereka akan go publik.
Kalau kalian berfikir ini permintaan Arya, maka kalian salah, keputusan untuk go publik adalah permintaan Nindy dengan alasan bila dirinya cemburu setiap kali melihat Mila yang selalu berusaha mendekati Arya terang-terangan di depannya.
Arya dengan cepat langsung mengiyakan permintaan Nindy, dirinya juga tidak mau ada cowok lain yang nantinya mendekati Nindy bahkan memuji-muji tubuh Nindy lagi.
Setelah bel pulang berbunyi dan guru sudah meninggalkan kelas, para murid pun mulai pergi meninggalkan kelas, tak terkecuali Arya dan Nindy.
Setelah kepergian teman-temannya, Nindy langsung berjalan mendekati meja Arya.
"Ayo Arya buruan!"ajak Nindy sambil berdiri di dekat Arya yang sedang memakai jaket nya.
"Bentar Nin, sabar kenapa sih"jawab Arya sambil meresletingkan jaket nya.
"Entar keburu kehabisan es krim nya, ayo buruan Arya!"ujar Nindy sambil cemberut.
Arya yang sudah selesai memakai jaketnya langsung menggedong tas nya di punggung.
"Ayo"ajak Nindy lagi.
"Ayo Arya"ajak Nindy lagi, namun kini dirinya sambil menarik-narik tangan Arya.
"Ayo ihh"ujar Nindy lagi.
Arya menghela nafas.
Bila Nindy sudah menginginkan sesuatu maka wajib hukum nya bagi Arya harus segera menuruti atau Arya akan terus mendengar rengekan dari mulut Nindy.
"Ayok"ajak Nindy lagi.
Arya menatap Nindy "Di suruh sabar susah banget sih lo"ujar Arya sambil mencubit kedua pipi Nindy.
"Ihhh...sakit Arya"adu Nindy sambil mengusap kedua pipinya yang habis di cubit Arya.
"Di bilangin jangan di cubit, masih aja di cubit"ujar Nindy kesal.
Arya yang melihat kekesalan Nindy hanya tertawa kecil.
"Iya deh maaf, habis lo gak sabaran banget jadi orang"ujar Arya sambil mengusap pipi Nindy yang habis dirinya cubit.
"Udah ya,enggak usah cemberut gitu mukanya"ujar Arya saat melihat wajah cemberut Nindy.
"Lo ngeselin sih jadi orang"ujar Nindy kesal.
"Iya maaf" jawab Arya, bisa bahaya kalau Nindy benar-benar marah padanya.
"Udah ya gak usah cemberut, mending sekarang kita keluar kelas, katanya mau beli es krim"ujar Arya mengingatkan Nindy tentang es krim kembali.
Nindy yang mendengar kata es krim langsung ceria kembali.
"Ahh...iya gue lupa...ayo Arya buruan!"ujar Nindy sambil menarik tangan Arya lalu menariknya keluar kelas.
Arya yang di tarik tangannya hanya menggelengkan kepala, dirinya lega karena Nindy sudah melupakan rasa kesal pada dirinya.
"Pokok nya gue mau beli semua rasa es krim yang ada di sana"ujar Nindy dengan semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You?
Teen FictionJudul Awal : Nikah Muda (Arya Nindy) Ganti Judul : Marry You? Langsung baca aja lah ya..... Perjodohan, Nikah muda, Musuh, Ketua PKS, Ratunya telat, Konflik ringan, Pelakor?, enggak dulu deh. *Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebua...