001.

4.9K 220 68
                                    

Kalau memang dia jodoh yang di kirim Tuhan untuk aku, sejauh apa aku pergi, sekuat apa aku menghindar, tapi pada akhirnya kita berdua akan bertemu dan terus bertemu tanpa sengaja..
-oktavia-

Makasih yang udah mau baca cerita ku, mungkin di cerita ku masih ada kesalahan tapi percayalah manusia itu tempatnya salah, jadi maklumi saja...

Nindy menatap cowok di depannya dengn tajam sedangkan si cowok  yang di tatap juga ikut menatap tajam balik.

Mereka masih setia saling memberikan tatapan tajam satu sama lain.

"Kalian sampai kapan mau tatap tatapan kayak gitu?"sindir Bimo ayah Nindy.

"Iya, kalau penasaran ya kenalan"ujar Fina, mama si cowok.

"Atau kalian mau ngobrol berdua aja?"goda Irma, bunda Nindy.

Nindy yang mendengar  perkataan sang bunda hanya mendengus "bunda apa-apan sih"

"Lagi pula kita udah saling tahu nama juga "ujar Nindy

"Sampai saya bosan mencatat nama lo di buku kesiswaan"balas si cowok santai.

"Gue juga males tiap hari ketemu lo"balas Nindy tidak terima.

"Udah-udah  kalian ini malah berantem"tegur Fina.

"Loh bagus dong kalau kalian sudah saling kenal"ujar Bayu, papa si cowok.

"Bagus gimana om?"tanya Nindy bingung.

"Iya bagus, dengan begitu kalian tidak perlu saling mengenal lagi tapi langsung nikah"jelas Bayu.

"Apa?"kaget Nindy dan cowok itu bersamaan.

"Iya, kamu Nindy dan kamu Arya akan kami nikahkan"jelas Bimo.

"Pa?"
"Yah?"

Ke empat orang yang berstatus orang tua dari Arya dan juga Nindy saling melirik satu sama lain.

"Maksud papa aku harus nikah sama dia?"tanya Arya memastikan sambil menunjuk Nindy.

"Iya"jawab Bayu.

"Aku gak mau yah"tolak Nindy.

"Tidak ada penolakan Nindy"ujar Irma memperingati.

"Kalian ini sudah kita jodohkan dari kecil bahkan masih dalam kandungan"ujar Bima memberi tahu.

"Dan kalian tidak bisa menolak"tambah Bayu.

Nindy dan juga Arya yang mendengar hanya bisa pasrah, menolak pun percuma.

Nindy yang kesal pun langsung memakan makanan yang ada di meja dengan rakus. Kedua orang tua Nindy yang melihat hanya geleng-geleng kepala, sedangkan Arya yang melihat Nindy makan sebanyak itu hanya melongo.

"Kamu jangan kaget Arya, Nindy kalau sedang kesal ya gitu makan nya banyak"ujar Bima saat melihat Arya yang sedikit kaget.

"I...iya om"jawab Arya.

"Kaliam nanti pulang bareng ya, soalnya kita mau jalan-jalan dulu"ujar Fina memberi tahu.

"Maa?"

"Enggak  ada penolakan sayang, udah ya mama, papa, om, dan tante pamit duluan"ujar Fina dan mereka pun beranjak dari tempat duduk.

Tinggal Nindy dan Arya di meja itu, mereka masih sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Kenapa gak lo tolak aja sih tadi?"tanya Nindy.

"Lah lo sendiri kenapa gak nolak?"tanya balik Arya.

"Ck, percuma nolak"jawab Nindy

"Sama"

Marry You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang