Hati manusia itu sama kayak cuaca, susah untuk di tebak..
-oktavia-
Cuaca memang kadang susah di prediksi, yang awalnya cerah tiba-tiba bisa langsung mendung, yang tadinya mendung tiba-tiba langsung cerah dalam sekejab.
Seperti hari ini, tadinya cuaca sangat cerah namun tiba-tiba berubah menjadi mendung dan tanpa menunggu lama hujan pun turun dengan derasnya.
"ARYA NEDUH DULU, UDAH MAKIN DERAS HUJANNYA!"suruh Nindy dengan berteriak karena bila dia berkata pelan tidak akan terdengar Arya.
"IYA"jawab Arya dengan berteriak juga.
Arya pun segera membelokan motornya ke halte bis yang ada penutup atapnya.
Setelah motor berhenti dan terparkir mereka segera berlari ke halte bus karena hujan yang turun begitu derasnya.
Sampai di halte mereka segera melepas helm yang mereka pakai.
"Sini helm nya"ujar Arya meminta helm yang di pegang Nindy.
"Nih"ujar Nindy sambil memberikan helm pada Arya.
Arya mengambil helm dari tangan Nindy dan menaruhnya di kursi yang ada di halte itu.
"Basah gak?"tanya Arya sambil mengusap wajah dan rambutnya yang sedikit basah terkena air huja.
"Gak terlalu"jawab Nindy sambil mengusap lengannya yang basah.
"Deres banget hujannya"ujar Nindy sambil menatap langit.
"Kita pulang nya gimana?"tanya Nindy sambil menatap Arya.
"Nunggu hujan nya reda dulu"jawab Arya sambil menatap langit yang gelap.
"Pasti lama reda nya"ujar Nindy sambil cemberut, dirinya sangat tidak suka berada di situasi seperti ini.
"Ya mau gimana lagi?, hujan nya deres banget, gak mungkin juga kita terobos, bukannya nanti sampai rumah dengan selamat malah kita sampai rumah sakit karena kecelakaan"jawab Arya, dirinya tidak mau mengambil resiko yang nantinya akan membahayakan dirinya dan juga Nindy.
"Udah sini duduk!"suruh Arya lalu duduk di kursi.
"Kursi nya basah Arya"ujar Nindy saat melihat kursi yang basah terkena air hujan.
"Yaudah sini gue pangku"ujar Arya sambil menepuk pahanya.
Nindy melihat ke paha Arya "Enggak deh entar......."ujar Nindy menggantung.
"Ckkk. Enggak akan, udah sini duduk!"ujar Arya, dirinya tahu akan maksud Nindy.
"Gak ah"jawab Nindy lalu duduk di samping Arya, bodoh amat lah kalau bajunya basah yang penting bisa duduk.
"Di kasih yang enak gak mau"ujar Arya sambil tertawa kecil.
"Enak buat lo gak enak buat gue"jawab Nindy ngegas.
"Tahu aja lo"ujar Arya di sertai senyuman.
"Otak laki-laki emang semua sama aja"ujar Nindy.
"Jangan samain otak gue sama otak laki-laki lain dong Nin"ujar Arya tidak terima di samakan dengan laki-laki lain.
Nindy bukanya menjawab hanya melirik Arya dengan sinis.
Setelah nya mereka sama-sama diam. Nindy memperhatikan langit yang terus menurunkan hujan.
Rasa dingin membuat bulu kuduk nya berdiri, Nindy begitu menyesali keputusan nya untuk memakai dres di hari ini, di tambah lagi tadi dirinya meninggalkan jaket yang Arya berikan di toko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You?
Teen FictionJudul Awal : Nikah Muda (Arya Nindy) Ganti Judul : Marry You? Langsung baca aja lah ya..... Perjodohan, Nikah muda, Musuh, Ketua PKS, Ratunya telat, Konflik ringan, Pelakor?, enggak dulu deh. *Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebua...