Jangan diam saja, aku bukan Tuhan yang tahu isi hati mu..
-Arya Gionino-*Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebuah hubungan, tapi ini cerita tentang bagaimana membangun sebuah hubungan*
Kini Arya dan Nindy sedang dalam perjalanan pulang, sepanjang jalan Nindy diam bahkan saat Arya ajak bicara Nindy hanya menjawab seadanya.
Arya yang melihat perubahan pada diri Nindy merasa heran, cowok itu berfikir bila tadi dirinya membuat kesalahan namun setelah mencari di mana letak kesalahan nya, Arya sama sekali tidak menemukan nya.
Mobil yang Arya kendarai berhenti karena terjebak lampu merah.
Arya melihat ke arah Nindy dan cowok itu melihat Nindy yang sedang memperhatikan jalanan lewat kaca samping.
"Nin"panggil Arya.
Nindy yang di panggil pun segera melihat ke arah Arya.
"Kenapa?"tanya Nindy.
"Aku buat salah ya?"tanya Arya.
Nindy menggeleng.
"Enggak"hawab Nindy.
"Terus kenapa dari tadi diam aja? Aku ajak bicara juga kamu jawab nya singkat-singkat"tanya Arya.
"Aku cuma capek, makanya dari tadi diam aja"jawab Nindy.
"Beneran?"tanya Arya masih tidak percaya.
Nindy mengangguk.
"Iya, beneran"jawab Nindy.
"Jalan Ar! Udah hijau lampu nya"suruh Nindy saat melihat lampu yang tadi nya berwarna merah kini sudah berubh menjadi hijau.
Arya pun segera menjalan kan mobil nya.
Arya masih belum percaya dengan alasan yang Nindy katakan.
Tangan Arya terangkat lalu mengusa pelan kepala Nindy.
"Kalau ada apa-apa bilang, jangan diam aja Nin"ujar Arya sambil melihat Nindy sekilas.
Nindy mengangguk dan menikmati usapan tangan Arya pada kepala nya.
"Kalau belum siap untuk cerita sekarang enggak papa, aku siap dengerin kamu cerita kapan aja Nin"ujar Arya tanpa berhenti mengusap kepala Nindy.
"Maaf kalau sikap aku bikin kamu bingung"ujar Nindy sambil menatap waja Arya dari samping.
"Enggak papa"jawab Arya sambil tersenyum.
"Kita mampir kerumah bunda bentar ya Ar"ujar Nindy.
"Kangen sama bunda?"tanya Arya.
Nindy mengngguk.
"Yaudah kita ke sana dulu"ujar Arya lalu menjalankan mobil nya ke arah rumah sang mertua.
Butuh waktu tiga puluh menit untuk sampai di rumah kedua orang tua Nindy.
"Yuk turun"ajak Arya setelah mobil terparkir.
Nindy mengangguk lalu melepas sabuk pengaman nya.
Brak
Setelah menutup pintu mobil, kedu langsung berjalan ke pintu utama yang terbuka.
Sebelum masuk, kedu nya terlebih dahulu mengucap salam.
Mendengar jawaban dari dalam, kedua nya pun langsung masuk ke dalam rumah.
Nindy dan Arya melihat bunda Irma dan ayah Bimo yang sedang duduk di sofa sambil asik menonton tv.
"Kalian kok enggak bilang sih kalau mau datang?"tanya bunda Irma lalu mencium kening Nindy setelah gadis itu mencium tangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry You?
Teen FictionJudul Awal : Nikah Muda (Arya Nindy) Ganti Judul : Marry You? Langsung baca aja lah ya..... Perjodohan, Nikah muda, Musuh, Ketua PKS, Ratunya telat, Konflik ringan, Pelakor?, enggak dulu deh. *Ini bukan cerita tentang bagaimana mempertahan kan sebua...