8

1.2K 224 17
                                    

ASTAGA!! AKHIRNYA AKUN AUTHOR BISA KEBUKA JUGA 😭 SEMPAT HAMPIR MO NYERAH PADAHAL.

SPESIAL MALAM INI AUTHOR KASIH DUA PART SEKALIGUS YA DEAR 🤗😘

PLAGIAT DILARANG MENDEKAT 🔪

HAPPY READING DEAR 🤗😘❤️
🌼🌼🌼

Sherry masih duduk diam di ruang tamu rumahnya. Ia menunggu kehadiran Dave Jhonson yang beberapa jam lalu menghubungi dan mengatakan akan mengajaknya ke suatu tempat.

Sudah empat hari sejak kepergian sang ibu membuat Sherry hidup tanpa adanya semangat di dalam dirinya. Ia masih menjalani rutinitas namun tidak ada lagi senyuman menghiasi wajah cantiknya.

Ia kini bagai boneka tanpa jiwa. Baginya, dunia kini telah menjadi abu-abu. Dunia kejam ini membuatnya tidak lagi menginginkan apa-apa. Ia bahkan membiarkan saja pernikahannya berjalan sesuai rencana.

Walaupun kemarin pria itu mengatakan bahwa ia akan menerima apapun keputusan Sherry. Dave memberikan Sherry wewenang untuk mengubah tanggal namun gadis itu menolak.

Pernikahan mereka akan di langsungkan dua hari lagi. Namun Sherry tidak peduli sama sekali. Ia membiarkan semuanya berjalan dengan semestinya.

Suara ketukan membuyarkan lamunan gadis itu. Ia bangkit menuju pintu lalu membukanya tanpa minat.

"Sudah siap?" tanya Dave yang siang ini mengenakan kaos coklat yang di padukan dengan jaket kulit dan jeans yang sobek dimana-mana.

Sherry mengangguk sebagai jawaban. "Kita akan kemana?"

"Aku akan mengenalkanmu pada keluarga besarku. Sebelum pernikahan, setidaknya kau harus mengenal mereka semua."

Sherry mengangguk tanda mengerti. Ia mengikuti Dave yang berjalan di hadapannya sambil memperhatikan punggung lebar pria itu.

Awalnya Sherry menduga bahwa Dave Jhonson adalah pria arogan yang akan bertingkah semaunya. Tapi Sherry melihat sisi lain dari pria itu. Ia benar-benar tidak menduga bahwa Dave Jhonson memberikannya pilihan untuk memilih dan tidak memaksakan kehendak. Ya walaupun pada akhirnya ia tidak memilih apapun dan membiarkannya berjalan sebagaimana mestinya

Mungkin apa yang di katakan David tempo hari benar. Dave Jhonson akan terlihat berbeda jika kita mau mengenalnya lebih jauh.

Well, bukan berarti ia ingin mengenal pria itu lebih dalam. Sherry hanya tidak menyangka ada sisi seperti ini di dalam diri pria arogan itu.

Keduanya sama-sama diam saat Dave membuka pintu mobil penumpang dan Sherry duduk dalam keheningan. Di sepanjang jalan tidak ada yang bersuara di antara mereka. Dave sibuk mengemudi dan Sherry entah melihat apa ke luar jendela.

"Kau baik-baik saja?" tanya Dave tanpa menoleh. "Wajahmu terlihat sedikit pucat."

"Aku hanya kurang memoleskan makeup," kilah Sherry, tanpa menoleh. Pemandangan di luar sana tampak jauh lebih menarik ketimbang pria tampan di sampingnya.

"Kau tidak ingin bertanya sesuatu?" tanya Dave sedikit canggung. Ia tidak suka di abaikan seperti ini. Sungguh, melihat gadis itu lebih tertarik melihat ke luar jendela ketimbang berbicara dengannya membuat Dave terusik.

"Tentang?"

"Apa saja. Mungkin tentang tempat yang akan kita tuju saat ini."

"Aku sudah tahu kemana tujuan kita. Jadi tidak ada yang perlu ku tanyakan lagi."

Dave mendengkus. Kenapa gadis ini terlihat begitu sangat menyebalkan. Ya walaupun ia tahu dari awal gadis itu sudah tidak menyukainya. Tapi haruskah Sherry bersikap seperti ini kepadanya?

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang