"Bajingan itu benar-benar keterlaluan dengan meninggalkan seluruh pekerjaannya untuk kita!" Lucas tidak henti-hentinya mengumpat dengan nada kesal yang tidak ia sembunyikan. Ia menatap lurus ke arah Brian yang hanya bisa tersenyum dengan raut wajah bersalah. Biarkan saja rasa bersalah itu bersarang disana. Ia akan mengumpat terus selama masa bulan madu Dave Jhonson belum berakhir.
"Dia benar-benar membalaskan dendamnya," Raka menimpali sembari berkutat pada beberapa berkas yang menumpuk di atas meja kerjanya. Sesekali ia membubuhkan tanda tangan disana.
Ya, Dave Jhonson menyediakan sebuah ruangan dengan tiga meja kerja untuk mereka bertiga menyelesaikan segala pekerjaan yang ditinggalkan pria itu.
"Sebenarnya dia hanya ingin mengerjai kita bertiga saja," lanjut Josh yang tengah menyandarkan tubuhnya sambil memijit pelipisnya yang berdenyut. "Walaupun sedang berbulan madu. Dia sebenarnya bisa mengerjakan sebagian pekerjaannya tanpa menyerahkan keseluruhannya pada kita."
"Kau benar. Ingatkan aku untuk membunuhnya saat ia pulang nanti," ucap Lucas jengkel.
Raka mendengkus. "Kita akan membunuhnya bertiga, Luc," sambungnya dengan nada malas. Ia menoleh menatap Brian yang sedari tadi berdiri diam memperhatikan. Pria itu sedikitpun tidak bergerak dari tempatnya sejak dua jam yang lalu. "Apa kau tidak lelah berdiri terus seperti itu, Brian? Tidak perlu terlalu sopan pada kami. Kau bisa duduk di mana pun kau suka."
Brian mengulas senyum. "Terimakasih atas kemurahan hati anda, Tuan Raka. Hanya saja saya merasa tidak sopan jika saya hanya duduk diam tanpa mengerjakan apapun sementara anda bertiga sedang disibukkan dengan pekerjaan."
"Kalau begitu bisa kau beritahu pada kami dimana si berengsek itu sekarang?" Tanya Josh dengan senyum lebar sambil bertopang dagu. Satu tangannya memutar pulpen dengan lihai. "Aku tahu dia sedang berbulan madu. Tapi lebih tepatnya di negara mana bajingan itu berada."
"Bajingan yang kau sebut itu adalah sahabatmu juga, Josh," Lucas berkomentar malas yang dibalas Josh dengan helaan napas kasar.
Brian diam sebentar. Apa ia harus memberitahu ketiga sahabat tuannya mengenai daftar panjang perjalanan bulan madu itu? Tapi dirinya tidak akan bisa menanggung akibat dari itu semua jika sang tuan murka. Jadi apa yang harus ia lakukan sekarang?
"Cukup jawab saja dengan satu kata, Brian. Aku tahu dia punya daftar panjang negara mana saja yang akan ia datangi untuk bulan madunya. Jadi kau cukup menjawab dimana pria bajingan itu berada saat ini."
"Bukankah kau yang mengatakan padaku bahwa pria bajingan itu adalah sahabat kita juga, Luc?" sela Josh dengan nada malas.
"Klevan, Tuan."
Raka menyunggingkan senyum tipis. Klevan ya? "Ternyata dia pergi ke terowongan cinta."
Josh dan Lucas tertawa kecil. Ternyata Dave memasukkan Klevan ke dalam daftar perjalanan bulan madunya.
"Apa dia benar-benar berharap akan ada keajaiban disana?" tanya Raka dengan nada mencemooh. "Dia tidak mungkin percaya mitos itu, bukan?"
"Mitos yang mengatakan bahwa pasangan yang berada disana akan di beri cinta abadi?" Josh terkekeh geli. Membayangkan sahabatnya berada disana karena mempercayai mitos itu saja merupakan sesuatu yang teramat lucu. Dave Jhonson tidak mungkin mempercayai itu semua bukan?
Lucas menghela napas kasar. "Bagaimana itu bisa berfungsi pada pasangan konyol seperti mereka? menikah saja tanpa cinta."
Raka dan Josh mengangguk tanda mengerti. Apa yang baru saja Lucas katakan adalah sebuah kebenaran. Mitos itu tidak akan berlaku pada keduanya karena mereka bukanlah pasangan pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME#4
RomanceSERIES KE EMPAT DARI POSESIF-CRAZY ❤️LUCAS GEONANDES (MINE) ❤️JOSHUA ALEXANDER (I FOUND YOU) ❤️RAKA ABIMAYU (PROMISE) ❤️DAVE JHONSON (STAY WITH ME) UPDATE SETIAP TANGGAL 9, 19, 29 YA DEAR 🤗😘