91

918 160 102
                                    

HOLLA MINNA 😁 APA KABAR NIH? SEMOGA SELALU SEHAT DAN BAHAGIA YA, AAMIIN☺

GAK NYANGKA YA, STAY WITH ME UDAH MO NYAMPE 100😁😁 DAN ENDINGNYA MASIH BELUM KELIATAN..

UNTUK YANG MASIH SETIA DENGAN KELANJUTAN KISAH MEREKA, AUTHOR UCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH KARENA BERSEDIA MELUANGKAN WAKTU DAN JUGA KUOTA UNTUK KISAH MEREKA 🤗🤗 (sayang kalian semua banyak2 😘😘😘😘🥰🥰🥰❤❤❤💜🤍💖💘💝💗💓💞💕

PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT 🔪

HAPPY READING AJA YA DEAR☺💕🥰😘

🌸🌸🌸

"Kenapa kau melepaskannya, Pa?!" Tanya Charles dingin sambil menatap sang ayah dengan sorot marah. Ia sedang di perjalanan ke Jepang saat mendapatkan kabar bahwa ayahnya melepaskan wanita yang menjadi kunci untuknya mendapatkan sesuatu.

Marah? Tentu saja! Ia sudah mempersiapkan dan bahkan mengorbankan banyak hal untuk bisa mendapatkan Silent. Dan kini semua hancur karena campur tangan sang ayah.

"Apa Papa tahu dia adalah kunci utama agar aku mendapatkan apa yang ku inginkan?!" Charles menggebrak meja kerja Adamson dengan keras.

Adamson menatap lurus ke arah Charles dengan tatapan tak terbaca. "Semakin hari aku semakin tidak mengenalimu, Nak," ucap Adamson dengan nada lelah sambil memijit pangkal hidungnya. "Berhentilah menyeret orang yang tidak bersalah hanya untuk kesenanganmu sendiri, Charles."

"Kau tidak tahu apa-apa, Papa. Jadi bisakah kau berhenti mengurusi urusanku!"

"Kau pikir aku tidak tahu apapun?" Tanya Adamson dengan suara pelan. Ia mendongak menatap wajah sang putra seksama.  "Ayahmu ini memang sudah tua, Charles. Tapi aku tidak bodoh. Kau pikir aku tidak tahu mengenai semua yang sudah kau lakukan?"

Charles terdiam sambil balas menatap sang ayah tak percaya. "Kau sungguh tahu, Pa?"

Adamson menghela napas panjang lalu mengangguk kecil. "Kau anakku, Charles. Darahku mengalir kental di dalam tubuhmu."

Tubuh Charles seketika merosot ke lantai. Amarah yang tadi bersarang di hatinya kini menguap tanpa sisa. Namun meskipun begitu, tidak ada penyesalan yang hinggap di hatinya.

"Apa kau tidak pernah memikirkan ini, Nak? dengan kekuasaan yang berada di tanganku, kenapa aku tidak bisa menemukan siapa yang menjadi dalang atas penderitaan yang di alami putriku?" Tanya Adamson lelah. Ia menghela napas panjang sambil menatap Charles dengan sorot penuh kesedihan. "Aku menyelidiki semuanya, tidak ada satupun hal kecil yang terlewatkan. Namun semakin aku mencari kebenarannya, semakin besar pula kenyataan menamparku tentang kemungkinan kau yang melakukan semuanya."

"..."

"Aku terluka, Nak," ucap Adamson dengan suara bergetar. "Aku tahu kesalahanku pada putra-putraku teramat besar. Tapi kenapa kau memilih jalan keji ini untuk menyadarkan ayahmu?"

Charles meringis. Keji? Seharusnya kata itu di sematkan untuk sang ayah yang terlalu berlebihan menyayangi adiknya hingga melupakan dirinya. Sejak Ana lahir, perbedaan kasih sayang itu teramat besar ia rasakan.

"Kecemburuanmu telah menjadi petaka besar di keluarga kita."

Charles mendengkus. Maniknya menatap lurus pada pria tua di depannya sinis. "Itu semua tidak akan terjadi jika kau membagi kasih sayangmu secara adil, Pa."

"Aku tahu, Nak. Karena itu aku diam saja selama ini. Ku biarkan kenyataan melewatiku. Ku abaikan rasa sakitnya hanya demi penebusan dosaku padamu," jawab Adamson. "Ku berikan semuanya di tanganmu agar rasa marahmu hilang. Ku singkirkan semua rintangan yang menghambat jalanmu. Kututupi kenyataan menyakitkan itu dari Lison dan juga Moses agar tidak ada perselisihan di antara kalian. Tapi kenapa kau kembali menargetkan keponakanmu?"

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang