STAY WITH ME#4

3

SELAMAT MALAM MINGGU BAGI YANG MENJALANI 😀 BAGI YANG DIRUMAH AJA JANGAN KHAWATIR, KITA SATU SERVER 😘😘🤗

PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT 🔪

HAPPY READING DEAR 😂🤗😘❤️
🌼🌼🌼

Hidup itu sungguh tidak adil bukan? Disaat semua anak diluar sana mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtua mereka, Sherry malah tidak mendapatkan hal itu sejak perceraian kedua orangtuanya. Ia sekarang bahkan dijual oleh ibunya sendiri.

Apakah ada yang lebih menyedihkan dari ini semua?

Dave mengamati ekspresi yang dikeluarkan gadis dihadapannya. Pria itu mengerutkan keningnya heran mendapati tatapan kosong yang dilemparkan gadis itu. "Kau baik-baik saja?" Dave bertanya khawatir. Siapapun akan melakukan hal yang sama jika melihat bagaimana ekspresi yang dikeluarkan gadis itu sekarang.

"Tidak," jawab Sherry lirih, hampir seperti bisikan. Gadis itu tertawa pedih lalu mendongak menatap Dave. "Tidak ada seorang pun yang akan baik-baik saja setelah dirinya dijual pada orang lain," terlebih oleh ibu kandungnya sendiri, batinnya pilu.

Dave terdiam. Tidak tahu harus melakukan apa. Tadinya ia akan langsung menyeret gadis itu ke Mension setelah mengatakan pada gadis itu bahwa ia telah mengeluarkan uang banyak untuk membeli Sherry. Namun melihat ekspresi itu membuat Dave hanya bisa terdiam.

Situasinya sangat membuat tidak nyaman.

Sherry mendongak menatap Dave, membuat pria itu mengernyit saat mendapati tatapan terkesan datar dan dingin itu. "Kau membeli keperawananku, bukan? Maka lakukan disini."

Dave menatap gadis dihadapannya tidak percaya. Melakukannya disini? Yang benar saja. "Aku akan membawamu ke Mension-ku."

"Kenapa?"

"Karena aku sudah membelimu."

"Kau hanya membeliku untuk memuaskanmu dalam semalam, Tuan."

Dave bungkam. Gadis itu benar. Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan, Dave! Kau hanya membelinya untuk semalam. Melakukannya dimana pun tidak menjadi masalah, bukan? Batinnya mencemooh. Tapi...

"Lakukan secepatnya dan jangan pernah menggangguku lagi."

Ucapan dingin dan terasa menusuk itu membuat Dave memilih untuk  mengabaikannya saja. Ada satu hal yang lebih penting dari itu semua yang harus ia jelaskan saat ini juga. "Ketika aku membelimu, itu berarti kau sudah menjadi milikku. Sesuatu yang sudah menjadi milikku tidak akan pernah ku lepaskan sampai aku bosan," Dave mendengkus. Batinnya seolah mengejek dengan mengatakan alasan macam apa itu? "Jadi buang jauh-jauh pemikiran tentang aku yang akan pergi setelah mendapatkan apa yang ku mau."

Seketika Sherry tertawa sinis. Maniknya memberikan sorot tajam yang sama sekali tidak berpengaruh pada Dave. "Aku memang hanya lulusan high school, Tuan. Tapi aku bukan orang bodoh yang bisa kau tipu. Margareth mengatakan padaku bahwa kau hanya menginginkan seorang perawan dan wanita tua itu menyediakannya untukmu. Tapi itu hanya untuk semalam."

"Seharusnya memang seperti itu. Tapi aku berubah pikiran setelah melihatmu dan mengetahui bahwa kau yang Margareth jual kepadaku," Dave balas menyorot dingin pada Sherry yang seketika terdiam. "Aku bukan hanya menginginkan keperawananmu, Sherry. Tapi juga dirimu seutuhnya."

Sherry sama sekali tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Bagaimana bisa pria itu membicarakan tentang keperawanannya seperti membicarakan ramalan cuaca? Tidakkah pria itu merasa canggung? Sherry mendengkus. Sepertinya pria ini tidak akan bisa merasakan kecanggungan karena seorang Dave Jhonson adalah pria bajingan.