16

1.3K 228 90
                                    

"Aku akan mengenalkan seseorang padamu, Ma Cherie. Dia Mikayla yang akan menjadi asisten pribadimu," Dave memperkenalkan seorang wanita dengan setelan jas hitam lengkap yang berdiri di sampingnya pada Sherry yang baru saja terbangun dari tidur.

Sherry hanya menatap lurus pada seseorang yang baru saja Dave kenalkan padanya. Pagi yang terlihat cerah namun tidak dengan keadaan tubuhnya yang seperti ditabrak mobil besar.

Tidak perlu melihat ke cermin untuk mencari tahu seperti apa penampilannya saat ini. Sangat berantakan.

Bagaimana tidak. Dari semalam mereka sama sekali tidak pergi kemanapun dan hanya bergulat didalam kamar.

Dave Jhonson benar-benar pria gila dalam urusan ranjang!

"Selamat pagi, Nyonya. Anda bisa memanggil saya Mika. Seperti yang Tuan Dave katakan, saya akan menjadi asisten anda mulai hari ini," sapa Mikayla dengan sopan.

"Panggil saja aku Sherry. Jangan terlalu formal."

"Tentu saja saya tidak bisa melakukannya, Nyonya. Anda istri Tuan Dave. Itu sangat tidak sopan."

Helaan napas terdengar. "Terserah kau saja," Sherry memberikan tatapan datar pada Dave yang sedang tersenyum lebar ke arahnya. "Apa kau puas melihatku seperti ini?"

"Tentu saja. Kau terlihat cantik dengan penampilan berantakan seperti itu, Sayang," kekeh Dave kemudian berjalan mendekati Sherry. Dengan gerakan santai Dave mengecup puncak kepala wanita itu. "Ada sesuatu yang harus ku urus. Kau tidak keberatan ditemani Mika, kan?"

Sherry menjauhkan kepalanya sembari mengamati penampilan Dave yang terlihat kasual pagi ini. Kenapa pria ini selalu tampil lebih baik saat dirinya membuka mata di pagi hari? "Tentu."

"Baiklah kutinggal dulu. Bersikaplah yang baik dan jangan kemana-mana sebelum aku kembali."

Sherry tidak menjawab. Ia hanya mengangguk saja dan menghela napas lega saat melihat bayangan Dave menghilang dibalik pintu kamar.

"Mika, apa aku boleh meminta sesuatu?"

"Tentu saja, Nyonya. Apa yang anda inginkan?"

"Apa kau bisa membelikanku obat pencegah kehamilan?" tanya Sherry sambil mengamati ekspresi wajah wanita didepannya yang tampak sedikit terkejut.

"O,, obat pencegah kehamilan?" ulangnya seakan tak percaya. "Tapi kenapa?"

Disaat seperti ini Sherry benar-benar tidak tahu harus menjawab seperti apa. Untuk itulah ia harus sedikit berhati-hati. "Aku hanya belum siap untuk mengandung dan juga melahirkan. Kuharap kau mengerti setelah melihat keadaanku yang seperti ini."

Mikayla tampak mengulum senyum maklum. Ah jadi ini alasan sang nyonya menginginkan pil pencegah kehamilan. Melihat penampilan sang nyonya membuat ia yakin akan sangat merepotkan jika nyonya hamil untuk saat ini. "Saya akan mendapatkannya untuk anda, Nyonya."

"Jangan beritahu Dave jika aku memintamu untuk membelikannya."

"Anda bisa mempercayai saya," Mikayla menunduk sopan sebelum pamit pergi. Meninggalkan Sherry yang terdiam tidak sanggup untuk berdiri.

"Kau benar-benar pria menyebalkan, Dave Jhonson!" makinya pelan.
***

"Aku benar-benar terkejut saat Brian mengatakan bahwa kau membutuhkan bantuanku, Dave."

Dave mengulas senyum tipis menatap seorang pria dengan tampilan rapi kini duduk dihadapannya sambil menghisap sebatang rokok.

"Apa kau keberatan datang kemari dan meninggalkan mainanmu, Circle?"

Circle tertawa renyah sambil menggeleng. "Tentu saja tidak, Dave. Kau adalah tuanku, sudah seharusnya aku melayanimu, bukan? Lalu apa yang harus ku kerjakan saat kau sendiri sedang berbulan madu saat ini."

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang