9

1.6K 266 74
                                    

"Apa sebenarnya yang kau pikirkan Dave?" tanya Cheryl saat Dave membawanya ke taman belakang untuk berbicara berdua.

Sesaat tadi saat ia mengharapkan sebuah jawaban. Seseorang datang menyela membuatnya jengkel setengah mati. Belum lagi saat ia di tarik keluar ruangan oleh pria ini. Apakah jawaban dari pertanyaannya tadi begitu sulit untuk di jawab?

"Apa maksudmu, Sweetheart. Aku tidak mengerti," Dave menjawab kalem. Ia duduk di bangku taman lalu menepuk tempat di sampingnya agar Cheryl ikut duduk. "Duduklah dulu."

"Kenapa kau memutuskan untuk menikah jika tidak ada cinta di antara kalian?" tanya Cheryl langsung tanpa basa-basi. Ia duduk di samping Dave yang sedang menatapnya dengan senyuman kecil.

"Aku menyukainya, Sweetheart."

"Dan kau tentu tahu, mencintai dan menyukai adalah sesuatu yang berbeda."

Dave tertawa kecil. "Aku tahu," jawabnya sambil mengusap rambut panjang Cheryl dengan sayang. "Akan ku jelaskan saat tiba waktunya nanti. Kau masih terlalu kecil untuk memahami dunia orang dewasa."

"Berapa usianya?"

"Hmmm,," Dave menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Apa ia harus menjawab pertanyaan menjebak ini? Bagaimana ia harus menjawab bahwa sebenarnya umur mereka hanya berbeda setahun saja?! Oh tidak, tidak, ia tidak boleh memberitahu usia Sherry pada anak nakal ini. "Boleh aku tahu kenapa kau sepertinya tidak menyukainya,  Sweetheart?" tanya Dave mengalihkan pembicaraan.

Cheryl mendengkus. "Karena dia tidak mencintaimu. Aku bisa melihat dari pandangan matanya jika tidak ada rasa dihatinya untukmu."

"Dan kau takut bahwa dia akan menyakitiku, begitu?"

"Tentu saja!" jawab Cheryl mantap. "Kau salah satu pria yang paling berharga di hidupku setelah Paman. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu, Dave."

Dave terkekeh lalu menarik Cheryl kedalam pelukannya. "Tidak ada yang akan menyakitiku, Sweetheart. Lagipula mereka tidak akan berani. Bagaimana mereka bisa menyakitiku jika ada bidadari cantik yang akan selalu melindungiku."

"Aku serius Dave!" sungut Cheryl kesal.

"Aku tahu, terima kasih sudah mencemaskanku, Sweetheart."

Cheryl menyerah. Jika sudah seperti ini maka dirinya tidak akan pernah mendapatkan jawaban yang diinginkan. Dave selalu bisa mengalihkan semua pembicaraan. Dan itu menjengkelkan. "Baiklah, beri aku satu alasan. Selama ini kau selalu menolak wanita yang di jodohkan denganmu, lalu kenapa kau memilihnya?"

"Seperti kataku tadi. Aku menyukainya. Dia memiliki sifat yang sama seperti dirimu."

"Aku tidak mengerti."

"Dia juga keras kepala dan pembangkang."

Cheryl seketika menarik keras rambut Dave. Membuat pria itu meringis sambil tertawa renyah. "Aku tidak seperti itu Dave Jhonson!!" tukasnya jengkel sambil menguatkan cengkramannya.

"Ya, ya, ya, kau tidak seperti itu, Sweetheart. Sekarang lepaskan tanganmu, adduuduuh,, kau menariknya terlalu keras, Sweetheart!"

"Katakan maaf!"

"Maafkan aku," pinta Dave dengan nada setulus mungkin.

Cheryl mendengkus lalu melepaskan tangannya. "Kau selalu menjengkelkan, Dave!" Sunggutnya.

Dave tertawa. Pria itu dengan santai merebahkan kepalanya di atas pangkuan Cheryl. "Sekarang mari kita alihkan topik pembicaraan ini. Bagaimana hubunganmu dengan bocah tidak tahu diri itu? Apa dia pernah menyakitimu?"

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang