42

981 197 52
                                    

Dave membuka matanya yang terasa begitu berat. Rasa sakit seketika menyerang ketika retina-nya menangkap cahaya lampu kamar yang bahkan tidak terlalu terang.

Pria itu memejamkan mata sejenak untuk menetralisir rasa sakit yang ia terima. Dave benci dalam keadaan seperti ini. Sakit membuatnya lemah dan tidak berdaya sama sekali.

Setelah merasa jauh lebih baik pria itu membuka matanya. Ia menatap langit-langit kamar yang terasa begitu asing. Ini pasti di rumah sakit. Bagaimana ia bisa tahu? Karena tempat ini selalu memiliki aroma khasnya sendiri.

Pria itu mengedarkan pandangan lalu menghela napas berat saat melihat ada tiga tempat tidur pasien yang juga berada di ruangan ini.

Sepertinya ia tidak hanya membuat Sherry cemas tapi juga ketiga sahabatnya.

"Sudah sadar?" Tanya Lucas yang memang sedang duduk di sofa.

"Hmm."

"Kau membuat kami semua cemas, Dave," sungut Lucas lalu berjalan mendekat. "Kau pikir bagaimana perasaanku saat menerima panggilan dari direktur rumah sakit bahwa kau di rawat. Bagaimana perasaanmu sekarang? Sudah lebih baik?"

Dave mengangguk pelan lalu mengubah posisi menjadi duduk. Ia menatap ranjang yang terisi oleh Aleyna, Freya dan juga Arell. "Dimana Sherry?"

"Raka dan Josh sedang menemaninya makan malam dibawah. Dia kelaparan tengah malam," Kekeh Lucas. "Kau belum menjawab pertanyaanku tadi. Bagaimana perasaanmu sekarang? Dokter mengatakan bahwa kau bukan hanya sedang demam tapi juga kelelahan akibat bekerja tanpa istirahat yang cukup."

"Dan kenapa aku bisa seperti ini itu karena kalian semua!" jawab Dave sinis. Bagaimana bisa Lucas Geonandes tidak menyadari apa yang telah pria itu lakukan selama ia pergi berbulan madu. "Kalian membuat perusahaanku berantakan dengan banyaknya berkas yang tidak terselesaikan."

Lucas terkekeh kecil sambil memasang wajah tak bersalah. "Ah benarkah?"

"Berhenti memasang ekspresi yang membuatku ingin meninju wajahmu, Luc."

Kali ini Lucas tertawa walaupun tidak terlalu keras karena tidak ingin membangunkan para nyonya yang sedang terlelap.

"Kenapa kalian harus membawa istri kalian untuk ikut menjagaku disini?" Tanya Dave yang selalu merasa keheranan kenapa setiap kali ia di rawat di rumah sakit ketiga sahabatnya akan ikut menginap sambil membawa istri mereka.

"Kami sebenarnya tidak ingin mereka ikut. Tapi siapa yang bisa membantah jika sang ratu sudah memberi titah?" jawab Lucas dengan nada malas. "Mereka mencemaskanmu. Untuk itu mereka ikut datang kemari."

Dave diam tak membantah. Jika itu semua memang keinginan mereka maka ia tidak berhak untuk melarangnya. "Anak nakal itu tidak datang?"

"Kami tidak memberitahunya, Dave. Dia akan sangat panik dan menyalahkan dirinya sendiri jika tahu kau tumbang setelah menemaninya berbelanja."

Sungguh pilihan yang paling bijaksana. Ia juga sudah menduga reaksi Cheryl seperti apa jika tahu dirinya tumbang dan bahkan menginap di rumah sakit. Gadis itu pasti akan menangis sepanjang malam sambil menyalahkan dirinya. "Kalian tidak ingin meminta maaf padaku?"

"Untuk?" Tanya Lucas tanpa rasa bersalah. Ia bahkan menyunggingkan senyuman manis yang membuat Dave menghela napas panjang.

"Sungguh beruntung memiliki kalian semua sebagai sahabat," ucap Dave dengan nada prustasi yang tidak ia tutupi. "Kalian bahkan tidak peduli jika menimbulkan masalah untukku."

Lucas tertawa kecil lalu duduk di sisi ranjang. "Baiklah, aku minta maaf sudah membuatmu kerepotan. Kami hanya ingin memberimu sedikit masalah tapi benar-benar tidak menyangka bisa membuatmu sangat kerepotan dan berakhir disini."

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang