HOLA HOLA MINNA 😂🤗 APA KABAR NIH PARA READERS AUTHOR YANG CAKEP2. MAAF YA AUTHOR HIBERNASI NYA KELAMAAN 😘😋😋
SAMPAI TELAT NGUCAPIN SELAMAT LEBARAN 🤗🤗😘MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN YA DEAR 🤗🤗😘❤️
KANGEN AUTHOR GAK NIH? ATAU LEBIH KANGEN DAVE?
PART INI AUTHOR DEDIKASIKAN UNTUK KALIAN YANG MASIH SETIA NUNGGUIN BABANG DAVE🤗😘😘❤️
PLAGIAT DILARANG MENDEKAT 🔪🔪
HAPPY READING 😘😘😘🤗
🌼🌼🌼Semuanya masih terasa bagai mimpi. Sherry berkedip beberapa kali sebelum kembali menyadarkan dirinya sendiri bahwa kini ia telah resmi menjadi istri seseorang.
Hidupnya yang baru kini terpampang jelas di depan mata.
Suram.
Satu bulir air mata jatuh tanpa bisa ia tahan. Hatinya menjerit saat menyadari bahwa hanya dirinya sendiri yang tidak memiliki siapapun di ruangan mewah ini.
Seharusnya di acara sakral seperti ini. Kedua mempelai pasti ditemani oleh keluarga besar.
Namun lihatlah dirinya. Jangankan keluarga besar. Seorang ibu yang sudah melahirkannya saja yang bahkan masih hidup tidak ada di tempat ini.
Ya, walaupun sebenarnya ia tidak pernah mengundang wanita itu untuk datang.
Kenapa? Karena bagi Sherry wanita itu bukanlah ibunya. Ibu mana yang tega menjual kedua anak gadisnya hanya demi selembar kertas yang dinamakan uang? Terlebih karena hal itu salah satu putrinya harus menanggung luka yang berakhir dengan kematian.
Kadang Sherry bertanya-tanya. Apakah uang selalu menjadi prioritas utama bagi seorang Margareth? Apakah dengan uang bisa memberikan kebahagiaan?
Mungkin bagi Margareth uang bisa memberikannya kebahagiaan. Namun wanita itu seharusnya juga menyadari, di atas uang itu, ada darah putrinya yang dipertaruhkan.
Sherry tersentak saat sebuah tangan menyentuh lembut kelopak matanya. Ia menoleh dan mendapati Dave Jhonson kini tersenyum padanya. "Kenapa?"
"Apa kau sampai sebahagia itu menjadi istriku, Nyonya Jhonson?" tanya Dave kalem sambil mengusap air mata Sherry. "Kau sampai menangis bahagia seperti ini."
Apa ini bisa disebut tangis kebahagiaan? Sepertinya tidak. Dilihat dari manapun ini bukanlah tangis kebahagiaan. Ini adalah tangis kepedihan yang secara tak sadar dikeluarkan karena luka yang ia rasa.
Dan sepertinya Dave Jhonson tidak perlu tahu akan hal itu.
Sherry membiarkan saja Dave menghapus sisa air matanya. Ia sendiri bahkan mengalihkan pandangan agar menghindari tatapan tajam milik pria di depannya.
"Kau sudah siap untuk berkeringat malam ini?"
Pertanyaan itu sontak membuat wajah Sherry memerah seketika. Astaga! Pembicaraan vulgar macam apa itu? Tidak bisakah pria ini sedikit berbasa-basi?!
"Kenapa?" Tanya Dave sambil tersenyum tipis. Rona merah di wajah mungil itu membuatnya senang tanpa ia tahu kenapa. "Kau tidak mungkin lupa bahwa itu semua akan terjadi bukan?"
Sherry menghela napas panjang lalu balas menyorot Dave datar. "Tapi tidak bisakah kau mengatakan itu nanti saja? Kita masih menjadi tontonan saat ini!"
Ya, mereka saat ini masih berdiri diatas altar, dimana semua mata masih tertuju kepada mereka berdua setelah mengucapkan sumpah pernikahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME#4
RomanceSERIES KE EMPAT DARI POSESIF-CRAZY ❤️LUCAS GEONANDES (MINE) ❤️JOSHUA ALEXANDER (I FOUND YOU) ❤️RAKA ABIMAYU (PROMISE) ❤️DAVE JHONSON (STAY WITH ME) UPDATE SETIAP TANGGAL 9, 19, 29 YA DEAR 🤗😘