60

979 182 68
                                    

Helaan napas berat terdengar berkali-kali selama perjalanan. Dave yang sedang pokus mengemudi hanya mengulas senyum tipis sambil melirik kursi samping di mana Raka terduduk dengan wajah kesal.

Dave membiarkan saja. Pria itu dengan santai bersenandung kecil sambil sesekali melirik ke arah kaca samping. Helaan napas kembali terdengar membuat Dave mau tak mau menoleh ke arah Raka yang sedang menatap lurus ke depan. "Kau menghela napas berkali-kali seperti itu untuk apa, Raka Abimayu?" Tanya Dave geli. "Kau sendiri yang salah memilih. Jadi terima saja semuanya dengan lapang dada."

Raka tak menjawab. Ia hanya melirik Dave sebentar sebelum mendengkus. Sepulang dari menjemput Freya, Ferro dan Sherry yang di culik Carl geonandes. Dave meminta salah satu dari mereka bertiga untuk menemaninya bertemu dengan salah satu klien.

Tentu saja ketiganya menolak. Dan seperti biasa jika tidak ada yang menyetujui akan di adakan sebuah undian dan Raka terpilih untuk menemaninya.

Dan disinilah pria itu, mengeluarkan kekesalannya dengan cara menghela napas berkali-kali.

"Dave?"

"Hmm."

"Kau berhutang penjelasan tentang masalah yang terjadi hari ini."

"Tidak ada yang penting. Carl Geonandes menginginkan Lucas mengambil alih kerajaannya. Lucas menolak dan Carl malah menginginkan Ferro sebagai gantinya."

Raka berdecak. "Dia memang pria gila," rutuknya.

"Kau tahu yang lebih gila lagi?" Tanya Dave. "Carl tidak menyukai Freya karena status sosialnya. Pria itu mengira Freya wanita yang miskin."

Raka seketika menoleh. "Serius?" Tanyanya tak percaya yang di jawab Dave dengan anggukan pasti. "Apa dia tidak tahu Freya saat ini termasuk wanita kaya raya?"

Dave mengangkat bahu tak acuh. "Sepertinya Carl tipe pria yang tidak terlalu mempedulikan sekitarnya. Padahal jika dia mencari tahu sedikit, maka dia pasti akan langsung mengubah sudut pandangnya terhadap Freya."

Raka menganggukkan kepala tanda setuju dengan perkataan Dave. Seandainya Carl mencari tahu sedikit lebih jauh tentang istri dari putranya maka Raka yakin Carl akan mengetahui fakta mengejutkan bahwa Freya tidak seperti yang pria itu pikirkan.

Sepeninggal irendra Abraham. Pria itu telah memberikan semua harta miliknya kepada Freya Fransisca Hilton. Terlebih Lucas juga sudah menyerahkan semua kepemilikannya atas nama Freya. Tidaklah Carl tahu bahwa sekarang putranya bekerja di bawah kekuasaan Freya dan tidak memiliki kekayaan apapun?

"Kulihat Sherry juga sedikit terluka. Kau tidak membalasnya?"

Dave tersenyum kecil. Maniknya menyorot lurus ke depan. "Bagaimana mungkin aku tidak membalasnya. Aku menginginkan tangan yang sudah berani melukai kulit istriku."

Raka diam sejenak seperti memikirkan sesuatu lalu menatap Dave penuh ingin tahu. "Kau yang memotongnya sendiri atau kau meminta Carl memotongnya untukmu?" Tanyanya santai, bahkan teramat santai. Seolah memotong bagian tubuh manusia adalah pembahasan paling wajar di antara mereka. "Ya walaupun aku bisa menebaknya dengan tepat."

"Jika aku melakukannya pasti aku tidak akan membiarkannya bernapas lagi. Jadi dengan berat hati aku meminta Carl saja yang memotongnya," jawab Dave kalem.

"Seperti yang ku duga," gumam Raka sambil mengalihkan pandangannya ke luar jendela sebelum melirik sesuatu dari kaca samping mobil. "Aku juga pasti akan melakukan hal yang sama jika ada seseorang yang berani menyentuh bahkan melukai istriku."

Dave terkekeh. "Sepertinya itu memang sifat alami yang kita berempat miliki, Rak," sahutnya dengan nada bangga. "Dan aku tidak pernah peduli orang lain akan mengataiku monster, karena pada dasarnya bahkan monster sekalipun tidak akan menyerang lebih dulu jika tidak di ganggu."

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang