40

934 182 88
                                    

HOLLA MINNA 🤗 APA KABAR? PASTI PADA NUNGGUIN UPDATE KAN BULAN KEMARIN 😋 KARENA FEBRUARI TAHUN INI GK ADA TANGGAL 29 MAKANYA AUTHOR GK UP😋😋

SEBAGAI PENEBUSNYA HARI INI AUTHOR UPDATE DUA KALI DEH🤗🤗 SATUNYA LAGI AUTHOR UP MALAM YA DEAR 😘

PART INI AUTHOR DEDIKASIKAN UNTUK KALIAN SEMUA YANG MASIH SETIA NUNGGUIN KISAH MEREKA🤗

PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT 🔪

AND HAPPY READING DEAR🤗😘🤗
🌼🌼🌼

"Tuan sepertinya marah sekali," Circle menghela napas kasar menatap dua orang yang berjalan di depannya. Ia bahkan mendengkus saat melihat sang tuan membanting pintu masuk dengan keras meninggalkan nyonya mereka yang terdiam.

"Jangan ikut campur masalah Tuan dan Nyonya," Mikayla memberi saran bijak. "Aku mengerti perasaan Nyonya juga memahami apa yang ingin Tuan sampaikan. Tapi apapun itu biarkan saja mereka menyelesaikan masalahnya sendiri."

Circle terkekeh membuat Mikayla menoleh sambil memberinya sorot tajam. "Aku tidak tahu kalau kau begitu cerdas memahami sesuatu, Mika," puji Circle. "Tapi aku masih tidak menyangka bagaimana gelang itu bisa memiliki harga tertinggi di pelelangan."

"Tidak peduli berapa nilai dasar suatu barang. Hanya dengan memberinya sebuah cerita atau identitas maka harganya bisa melambung tinggi," terang Mikayla. "Gelang itu adalah milik Nyonya, itulah alasannya mengapa Tuan menawarkan harga setinggi itu. Dan alasan kenapa Tuan berhenti menawar mungkin karena si pemberi gelang itu."

Circle mengangguk mengerti dengan penjelasan detail itu. Ia lantas menatap Mikayla dengan kagum. "Kau memang gadis yang sangat cerdas, Mika," pujinya sambil tersenyum manis.

"Apa itu pujian?" Tanya Mikayla datar. "Sayang sekali aku tidak suka pujian terlebih pujian itu berasal darimu."

Dan Circle hanya bisa tertawa kecil saat melihat gadis itu berlalu tanpa menoleh sedikitpun ke arahnya.

Sungguh gadis yang dingin dan juga menarik.
***

Circle menarik napas panjang sebelum memberanikan diri untuk mengetuk pintu di depannya dengan pelan. Ia menunggu jawaban dari dalam dengan sedikit rasa cemas yang tidak bisa di tutupi.

Satu jam yang lalu tuannya baru saja mengatakan untuk tidak di ganggu siapapun. Dari raut wajah sang tuan ia sendiri tidak berani untuk membantah.

Perkara tadi malam sepertinya belum di selesaikan dengan baik oleh keduanya.

"Masuk!"

Suara dingin yang berasal dari dalam ruangan itu membuat Circle menahan napas sebentar sebelum membuka pintu di depannya.

"Apa perintahku tadi cuma bualan untukmu?" Tanya Dave datar tanpa menatap siapapun yang masuk ke ruangan ini. Suasana hatinya benar-benar memburuk saat ini.

Terlebih Sherry makin memperburuk suasana dengan membiarkannya tidur di luar. Apa sebenarnya mau wanita itu?!

"Saya tidak bermaksud untuk mengabaikan perintah anda, Tuan," jawab Circle serba salah. Atmosfer gelap di ruangan ini terasa begitu menyesakkan untuknya. "Tuan Raka menghubungi saya karena ponsel anda tidak aktif sama sekali. Beliau mengatakan bahwa Nona Cheryl akan berkunjung kemari."

Seketika ruangan yang tadi di penuhi aura hitam pekat menghilang tanpa sisa. Dave menghela napas panjang lalu menatap Circle. "Siapkan mobil, aku akan menjemputnya."

"Nona sudah di perjalanan, Tuan. Mungkin sebentar lagi Nona Cheryl akan segera sampai kemari."

Dave segera meraih ponsel yang memang sengaja ia matikan lalu menyalakannya sambil memeriksa sesuatu. Sudut bibirnya terangkat naik sebelum bergumam kecil. "Dia sudah sampai."

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang