43

1K 187 49
                                    

SELAMAT SORE MINNA 🤗 APA KABAR? SEMOGA SELALU SEHAT YA, AAMIIN.

SELAMAT BERPUASA BAGI YANG MENJALANKAN 🤗 DAN SELAMAT BERBUKA PUASA

OH YA, PUASANYA UDAH ADA YANG BOLONG BELUM😀😀😀

PLAGIAT DILARANG MENDEKAT 🔪

HAPPY READING DEAR 🤗😘🤗
🌼🌼🌼

Sherry memasuki ruangan yang ditempati oleh Dave. Alisnya terangkat naik saat menyadari suasana kamar ini terasa sunyi. Semua orang tampak tidur dengan nyenyak.

Ia melihat ke arah tiga ranjang yang di isi oleh ketiga sahabat Dave yang sedang terlelap sambil memeluk hangat istri mereka masing-masing.

Sungguh pemandangan romantis yang hanya bisa di nikmati tapi tidak bisa ia rasakan.

Sherry melangkah begitu pelan mendekati ranjang Dave. Satu tangannya terulur menyentuh kening pria itu untuk memastikan apakah demamnya sudah turun.

Sejenak ia menghela napas lega. Suhu tubuh Dave tampak sudah kembali dalam keadaan normal. Pria ini tampak baik-baik saja setelah tadi membuatnya begitu cemas.

Melihat Dave Jhonson dalam keadaan seperti tadi membuatnya ketakutan. Dengan suhu tubuh yang tinggi dan wajah pucat pasi merupakan suatu kombinasi yang menakutkan bagi Sherry.

Sherry mengamati wajah Dave yang sedang terlelap. Pria ini sungguh memiliki paras yang bisa membuat banyak wanita tergila-gila. Seolah Tuhan sedang bahagia saat menciptakan seorang Dave Jhonson.

Lalu apakah kau juga salah satu dari wanita yang terpesona oleh paras pria ini? Batinnya bertanya.

Jawabannya adalah tidak. Sherry sering bertemu dengan banyak pria tampan saat bekerja di club milik Margareth dulu tapi tidak ada yang benar-benar mengusik hatinya.

Kebaikan yang pria itu berikan serta perhatiannya yang luar biasa memberikan sebuah kenyamanan yang memabukkan. Membuatnya terikat.

Wanita itu menghela napas pelan. Ia menguap kecil lalu melirik ke arah sofa yang kosong. Sebaiknya ia pergi tidur saja. Tubuhnya saat ini begitu lelah terlebih tadi ia habis menangis.

Sherry mendekati wajah Dave yang sedang terlelap lalu mengecup pelan kening pria itu. "Selamat malam, Dave. Mimpi yang indah dan jangan membuatku takut dengan rasa sakit seperti ini," bisiknya lalu melangkah pelan menuju sofa. Ia membaringkan tubuhnya yang lelah lalu menutup mata.

Baru saja ia ingin terbang ke alam mimpi sesuatu mengusiknya membuat Sherry mengernyit. "Jangan menggangguku, Dave. Aku sungguh lelah dan ingin tidur."

Dave mengulas senyum tipis. Padahal tadi ia sudah berusaha untuk berjalan tanpa suara agar tidak diketahui tapi Sherry dapat menebaknya dengan benar walaupun mata wanita ini sedang tertutup. "Setidaknya jika ingin tidur, kau bisa ikut tidur di ranjangku, Ma Cherie."

"Aku tidak mau mengganggu waktu istirahatmu," jawab Sherry yang masih enggan untuk membuka matanya.

"Kau tidak mengganggu sama sekali," Ucap Dave yang langsung menggendong Sherry, membawa tubuh wanita itu menuju ranjang miliknya. Dave membaringkan Sherry yang masih terpejam dengan hati-hati lalu ikut berbaring bersama. "Kenapa tidak melihatku?"

"Aku lelah," jawab Sherry berdusta. Jika tadi pria ini berpura-pura tidur maka Dave pasti tahu saat ia memberikan kecupan selamat malam tadi. Dasar bodoh!

"Dengan wajah memerah?" Tanya Dave menggoda sang istri. Ia mengulum senyum tertahan saat melihat ekspresi yang Sherry perlihatkan, sungguh menggemaskan. "Kau sungguh tidak bertanggung jawab padahal tadi kau sudah mencuri ciuman dariku, Ma Cherie."

STAY WITH ME#4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang